Sriwijayamedia.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai keberhasilan atau kegagalan, pada 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut AHY, dalam periode tiga bulan yang hanya sekitar 5 persen dari total lima tahun masa pemerintahan, belum cukup untuk memberikan kesimpulan utuh terkait arah pembangunan Indonesia ke depan.
“100 hari belum bisa secara utuh kita memotret bagaimana masa depan Indonesia ke depan. 100 hari dari 1825 hari, saya sudah hitung. 3 bulan dari 60 bulan ke depan, itu hanya sekitar 5 persen yang artinya ‘too early to tell’, terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses, atau ini gagal,” kata AHY, dalam sambutannya pada acara Diskusi Publik bertema ‘100 Hari Kabinet 100 Menteri, Antara Harapan dan Tantangan’ yang diselenggarakan oleh Majelis nasional KAHMI, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Jum’at (31/1/2025).
AHY mengaku bersyukur dengan munculnya hasil survei dari sejumlah lembaga survei yang menyatakan bahwa ekspektasi masyarakat cukup tinggi terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Paling tidak ada sejumlah lembaga survei yang menempatkan persepsi publik, harapan dan sekaligus ekspektasinya begitu tinggi, diatas 80 persen terhadap pemerintahan yang baru berusia 3 bulan ini,” ungkap Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Namun, dirinya menegaskan bahwa tingginya ekspektasi ini bukan menjadi alasan untuk berpuas diri, melainkan menjadi dorongan agar pemerintah terus menjaga kepercayaan publik dengan kepemimpinan yang kuat dan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Tentu untuk menjawab ini bukan dengan berpuas diri tetapi lebih melecut diri kita agar kita sama-sama bisa menjaga ‘public trust and confidence’, rasa percaya dan juga yakin, optimis bahwa dengan kepemimpinan, dengan manajemen, dengan pemerintahan yang menjalankan prinsip-prinsip ‘good governance’ dan melakukan lompatan-lompatan, bukan hanya berjalan seperti biasa saja,” tegasnya.
Ia optimistis bahwa target-target dalam Asta Cita dapat diwujudkan dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi.
Selain itu, AHY mengapresiasi kepemimpinan Prabowo yang menempatkan persatuan, kerukunan, dan harmoni sebagai fondasi utama dalam membangun Indonesia yang maju dan melesat ke depan.
“Sekali lagi bicara kepemimpinan, tidak berlebihan jika kita mengapresiasi Bapak Presiden Prabowo Subianto yang juga meletakkan pentingnya persatuan, kerukunan dan juga harmoni sebagai landasan utama jika Indonesia ingin maju dan melesat ke depan,” pungkasnya. (Adjie)