Momen Nataru, 120 Ribu Tiket Whoosh Terjual

Pada masa libur Nataru ini, KCIC mengoperasikan sebanyak 48 perjalanan Whoosh dari Halim menuju Padalarang, Tegalluar Summarecon, dan sebaliknya/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – General Manager Corporate Seceratry KCIC Eva Chairunisa mengatakan, sekitar 120 Ribu Tiket Whoosh periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah terjual.

Menurut dia, terdapat peningkatan penumpang sekitar 20 persen jika dibandingkan momen libur di luar masa Nataru.

Eva juga mengatakan, pada masa libur Nataru ini, KCIC mengoperasikan sebanyak 48 perjalanan Whoosh dari Halim menuju Padalarang, Tegalluar Summarecon, dan sebaliknya.

“Setiap harinya KCIC menyediakan sebanyak 28.848 tempat duduk yang sudah dapat dipesan penumpang melalui berbagai saluran resmi yang tersedia. KCIC berharap penumpang dapat segera melakukan pemesanan tiket Whoosh secara online untuk mendapatkan kepastian tiket dan lebih nyaman saat tiba di stasiun,” ujar Eva, dalam keterangan persnya, Selasa (24/12/2024).

Tiket Whoosh, lanjut Eva, sudah dapat dipesan hingga h-14 sebelum keberangkatan. Tiket dijual secara online melalui kanal resmi seperti aplikasi Whoosh, situs resmi hingga aplikasi mitra seperti KAI Access, Livin Mandiri, Brimo, BNI Mobile, dan tiket.com, serta jalur offline seperti loket dan Ticket Vending Machine (TVM) di Stasiun.

KCIC juga masih menerapkan tarif dinamis untuk Whoosh kelas Premium Economy. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan dynamic pricing diantaranya jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

KCIC memprediksi bahwa peningkatan jumlah penumpang akan terjadi di Rabu 25 Desember 2024 dan Kamis 26 Desember 2024.

Hal tersebut menyesuaikan dengan masa libur dan cuti bersama yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Eva menambahkan, pada momen Nataru KCIC juga melakukan sejumlah persiapan khusus agar layanan penumpang berjalan aman dan lancar, salah satunya melakukan pemetaan potensi kendala yang mungkin terjadi, seperti cuaca buruk, gempa bumi, layang-layang dan benda asing yang dapat mengganggu kenyamanan bahkan membahayakan perjalanan.

“Potensi risiko yang mungkin terjadi akan menjadi salah satu fokus utama agar dapat menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh pada masa musim libur Nataru,” ungkapnya.

Dari sisi teknologi, KCIC telah menempatkan sebanyak 17 unit sensor angin kencang setiap 10 kilometer, sensor gempa sebanyak tujuh unit setiap 20 kilometer, sensor cuaca buruk sebanyak delapan unit setiap 20 kilometer dan 1.390 CCTV dengan kualitas tinggi untuk memantau berbagai kondisi jalur dan stasiun secara langsung.

KCIC juga melakukan koordinasi intensif dengan sejumlah pihak, seperti TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“KCIC terus melakukan patroli pengamanan di jalur dan titik-titik rawan, dengan melibatkan 510 personel pengamanan, dengan tambahan 28 personel TNI/Polri untuk mempertebal pengawasan,” jelasnya. (Adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *