Sriwijayamedia.com- Guna mewujudkan swasembada pangan sekaligus meningkatkan produktifitas di sektor pertanian, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Lahat akan memanfaatkan teknologi canggih.
Hal itu disampaikan Plt Kepala DTPHP Lahat H Pukatul Hadi, SP., M.Si., didampingi Kabid TPH pada DTPHP Lahat Ahmad Firdaus, SP., MMA., Jumat (27/12/2024).
“Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2025 diwajibkan menghasilkan beras/padi sebanyak 1,5 juta ton. Untuk meningkatkan produktifitas, nanti sektor pertanian akan memakai teknologi. Kedepan, peningkatan tanaman seperti padi, jagung dan peternakan mau tidak mau akan menggunakan teknologi canggih,” sebut H Pukatul Hadi.
Dia menuturkan, apabila dulu garapan Laham 3 hektar (ha) bisa memakan waktu 3 bulan, kini dengan memanfaatkan teknologi canggih cukup 1 jam bisa 3 ha.
Termasuk dalam pemupukan pun nantinya menggunakan drone sehingga diklaim lebih efektif.
“Biasanya 1 tahun sekali, tapi kali ini diharapkan setahun 4 kali panen. Dengan luasan sawah 18 ribu sekali panen, tapi kini bisa 3 kali lipat, sekaligus menambah produksi sesuai permintaan pemerintah pusat,” papar Pukatul Hadi.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tanjung Beringin Markoni mengemukakan, kelompok tani (Poktan) Tunas Jaya Tanjung Beringin mampu memanen padi sebanyak 5,2 kg/Ha. Sedangkan produksi mencapai 8.320 Kg
“Sesuai arahan dari DTPHP Lahat akan mendukung sepenuhnya penggunaan teknologi, sehingga produktifitas meningkat, kendatipun areal lahan yang ada sejauh ini sudah banyak beralih fungsi, seperti bencana alam ataupun saluran irigasi yang rusak,” imbuhnya
Dia mengaku bencana alam ataupun saluran irigasi yang rusak mengakibatkan sekitar 1.500 Ha dari Tanjung Beringin, Tanjung Alam, Banuayu hingga Kikim Tengah habis tergerus, karena saluran irigasi banyak yang rusak.
Terpisah, Pj Bupati Lahat Imam Pasli, S.STP., M.Si., menerangkan, untuk menyukseskan program Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI yakni swasembada pangan, tentu harus ditopang dengan pemakaian teknologi.
Sehingga petani yang menanam padi akan mampu meningkat produktifitas ketika panen.
“Barang tersebut tolong dijaga dan dimanfaatkan oleh poktan lain, sehingga dapat mempermudah petani dalam melakukan aktifitasnya di kawasan persawahan,” imbaunya.
Selain itu, keberadaan teknologi alat pertanian mampu mendukung sepenuhnya optimalisasi lahan yang ada di Lahat, khususnya sawah luasan 12.652 Ha, dengan target 5 ton per ha. Dimana setidaknya 65.000 gabah kering beras atau setara 44.000 ton.
“Kalau dibagikan ke warga Lahat dapat 100 Kg setahun. Untuk bisa mencapai 5 ton, pemberian bantuan alsintan, pupuk, peningkatan kapasitas petani, penyuluh terus diintensifkan,” paparnya.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan pendataan areal belum termanfaatkan yang bisa ditanam selain padi, ataupun cetak sawah baru.
“Pun untuk perbaikan irigasi yang rusak akan dibiayai APBN dan APBD. Apabila kurang support melalui anggaran desa sehingga mendukung segala sesuatunya,” jelas Imam Pasli.(sisil)









