Sriwijayamedia.com- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat melangsungkan sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim), program adaptasi perubahan iklim melalui pemanenan air hujan dan penghijauan dan aksi mitigasi melalui penghijauan untuk peningkatan tutupan vegetasi, di Desa Muara Maung, Senin (9/12/2024).
Plt Kepala DLH Lahat Hery Alkafi, AP., M.Si., melalui Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLH Lahat Siti Zaleha, ST., MT., menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah mengingatkan kembali bahwa Desa Muara Maung ini adalah desa yang telah mendapatkan sertifikat utama proklim tingkat nasional.
“Secara otomatis dengan capaian yang telah di raih ini tentunya harus dipertahankan dan diharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan,” terangnya.
Dia pun berharap dengan adanya rainwater harvesting atau tempat pemanenan air hujan ini akan dapat melestarikan keberadaan sumber daya dengan memanfaatkan air hujan untuk berbagai macam kebutuhan masyarakat akan air.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Muara Maung Armanudin menambahkan kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari proklim Desa Muara Maung dari tahun 2024 ke tahun 2025.
Dia melanjutkan Desa Muara Maung terdapat beberapa proklim yang bakal direalisasikan, diantaranya ada 10 titik pemasangan rainwater harvesting atau tempat pemanenan air hujan, penanaman bibit pohon buah-buahan yang akan ditanamkan di 375 batang untuk rumah warga dan 25 batang untuk di lokasi tanah aset desa.
“Kami berharap dengan adanya program ini masyarakat dapat menjaga dan dapat memanfaatkan dengan baik sehingga proklim ini dapat berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang,” jelasnya.
Terpisah, Perwakilan PT Mustika Indah Permai (PT MIP) M Arifki Okisar, mengatakan agenda yang dilaksanakan pada hari ini adalah pembahasan tindak lanjut dari kegiatan proklim tahun 2024 yang ada di Desa Muara Maung.
“Ada beberapa program dan kegiatan yang sudah kita laksanakan sejak Januari sampai Desember tahun 2024 ini, mulai dari sosialisasi, berbagi peogram mengenai penghijauan dan masalah air bersih, termasuk program pembangunan rainwater harvesting atau tempat pemanenan air hujan. Juga telah memitigasi dan adaptasi beberapa kegiatan proklim, mulai dari pembuatan beberapa titik biopori, sosialisasi kesehatan untuk mencegah DBD,” urainya.
Selanjutnya, pemanfaatan bahan-bahan bekas untuk dimanfaatkan menjadi pot dan tempat sampah pada resistor itu juga salah satu aksi adaptasi dan mitigasi yang sudah kita lakukan di tahun 2024.
“Kedepan kita juga ada beberapa agenda yang akan dilaksanakan, termasuk pengelolaan sampah yang sudah di diskusikan bersama Kades dan tentunya nanti akan berkoordinasi dengan pihak DLH Kabupaten Lahat,” paparnya.(sisil)