Keindahan Alam Sentul Ogan Ilir Menanti Sentuhan Pemerintah Daerah

Warga secara bersama-sama gotong royong membuka akses jalan di Desa Sentul, Kecamatan Tanjung Baru, Ogan Ilir/sriwijayamedia.com-hdn

Sriwijayamedia.com – Keindahan alam Desa Sentul berupa sungai dan hamparan padang rumput yang diselingi pohon dan semak bak sabana, sebenarnya sudah lama diketahui masyarakat khususnya di seputaran desa tersebut.

Namun potensi tersebut baru sebatas dinikmati oleh warga lokal dan belum dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Sentul merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir (OI), berjarak sekitar 53 kilometer dari Palembang ibukota Sumsel.

Desa Sentul cukup populer bagi masyarakat OI dan sekitarnya karena memiliki panorama alam yang indah serta kearifan lokal yang menghiasinya.

Tokoh masyarakat (Tomas) Desa Sentul Mursidi mengatakan, keindahan alam Desa Sentul sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu.

Diceritakannya, dahulu pada tahun 1.700-an, ada tujuh leluhur yang datang ke Sentul yang masih bernama Dusun Kembang Tanjung.

Mereka adalah Moyang Parajim, Pangeran Damar Murup dengan nama Sa’im, Pangeran Mas dengan nama Syech Usman, Datuk Ali Ahmad, Korong Howong, Putri Mayang Cahaya dan Juru Mudi dengan nama asli Bang Mi’un.

“Konon menurut legenda rakyat, para leluhur tersebut memiliki kesaktian,” kata Mursidi, Selasa (22/10/2024).

Para leluhur tersebut melakukan perjalanan panjang dan sampailah ke pinggir sungai, lalu berteduh di bawah sebatang pohon besar.

Mereka pun sepakat membuat nama pohon tersebut “Kayu Sentul” karena ramainya orang hilir mudik melalui tempat tersebut.

Sejak saat itu, nama Sentul semakin dikenal dan pada tahun 1.704, Desa Sentul resmi didirikan.

“Jadi Desa Sentul sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda,” terang Mursidi.

Secara geografis, Desa Sentul berbatasan dengan Desa Segayam (Muaraenim) di sebelah Utara, PTPN VII Cinta Manis di sebelah Selatan, Tanjung Medang di sebelah Barat dan Desa Burai, OI di sebelah Timur.

Jumlah penduduk Desa Sentul sebanyak 1.841 jiwa, dengan mayoritas bekerja sebagai petani.

“Ada juga yang bekerja sebagai nelayan mencari ikan di sungai,” imbuh Mursidi.

Saat musim hujan, menjadi berkah tersendiri bagi warga karena air sungai naik dan dijadikan kesempatan mencari ikan.

Namun saat musim kemarau seperti sekarang, aktivitas nelayan berkurang karena air rawa kering.

“Pada musim kemarau inilah, air sungai dan rawa kering sehingga yang ada padang rumput cukup luas di pinggiran desa. Pemandangannya sangat bagus memang,” tutur Mursidi.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Sentul Fikri Yansa mengungkapkan, desa yang dipimpinnya memiliki visi khusus.

“Visinya yakni bersama membangun Desa Sentul yang maju, jujur, adil, sejahtera, intelektual, agamis dan berakhlak mulia,” aku Fikri.

Adapun misi untuk mewujudkan visi tersebut antara lain, meningkatkan profesionalitas dan mengaktifkan seluruh perangkat desa, mewujudkan sarana dan prasarana desa yang memadai juga mewujudkan perokonomian dan kesejahteraan warga serta meningkatkan kehidupan warga desa secara dinamis dalam segi keagamaan dan budaya. (hdn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *