Sriwijayamedia.com– Jelang berlangsungnya konstestasi Pilkada Kabupaten Lahat pada 27 November 2024 mendatang, ungkapan disampaikan sejumkah warga.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lahat telah resmi menetapkan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Lahat periode 2025 – 2030, antara lain Yulius Maulana, ST., dan Dr Budiarto Marsul (YM -BM), Bursah Zarnubi dan Widyaningsih (BZ-WIN) serta Hj Lidyawati dan H Haryanto (Berlian).
Ketiga paslon saling berebut menunjukan eksistensinya kepada masyarakat Kabupaten Lahat melalui visi misi serta program berkelanjutan yang diklaim memihak kepada masyarakat.
Masyarakat Bumi Seganti Setungguan semuanya sepakat dan kompak untuk mengusung dan memilih Bupati dan Wabup Lahat yang tentunya memihak akan kepentingan masyarakat, bukan suatu golongan tertetnu.
“Sosok pemimpin yang diharapkan masyarakat adalah sebuah bentuk nyata yang hadir dan mementingkan aspirasi masyarakat. Harapan kami di pilkada 2024 ini muncul sosok pemenang yang memang berdiri untuk masyarakat, jangan sampai janji dan janji,” aku Sulaiman (35) salah satu pedagang kecil yang berlokasi di Lapangan X MTQ Lahat, Sabtu (28/9/2024).
Dia mengaku sebagai pedagang juga butuh diayomi dan diperhatikan.
“Jangan hanya mengharapkan suara, setelah itu janji manis semasa kampanye hilang seperti ditelan bumi,” ujarnya.
Diainggung soal money politik, dirinya berharap Pilkada di tahun 2024 khusus untuk Kabupaten Lahat bersih dan netral tanpa adanya politik uang
Kendati praktik politik uang kerap kali terjadi, namun dia berharap Pilkada Kabupaten Lahat 2024 bersih dari money politik. Sehingga didapat pemimpin yang amanah dan memihak kepada kepentingan rakyat.
Sebelumya, Pj Bupati Lahat Imam Pasli, S.STP., M.Si., menambahkan masyarkat Kabupaten Lahat harus bijak dalam menentukan sosok pemimpin yang akan memimpin Kabupaten Lahat 5 tahun kedepan.
Dia mengingatkan jangan sampai tergoda dengan praktik money politik yang tentunya dapat menimbulkan penyesalan mendalam selama 5 tahun kedepan
“Praktik money politik dapat memunculkan para pemimpin yang hanya peduli kepentingan pribadi dan golongan, bukan masyarakat yang memilihnya. Pemimpin seperti itu merasa berkewajiban mencari keuntungan dari jabatannya. Salah satunya untuk mengembalikan modal yang keluar saat pencalonan,” jelas Pj Bupati, disela-sela Deklarasi Kampanye Damai di KPU Lahat.(sisil)