Minimnya Partisipasi Masyarakat, AZEC Hanyalah Kedok Transisi Energi di Indonesia

Diskusi publik inisiasi WALHI bertemakan AZEC "Upaya Memperpanjang Umur Energi Fosil, serta Mengancam Keselamatan Lingkungan dan Masyarakat" di Kantor Eksekutif Nasional WALHI, Senin (19/8/2024)/sriwijayamedia.com-ismi

Sriwijayamedia.com – AZEC adalah platform kerja sama untuk mendorong pencapaian emisi nol bersih di kawasan, di mana Indonesia merupakan co-initiator bersama dengan Jepang.

Negara peserta AZEC selain Indonesia dan Jepang adalah Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Hal itu terungkap dalam diskusi publik inisiasi WALHI bertemakan AZEC “Upaya Memperpanjang Umur Energi Fosil, serta Mengancam Keselamatan Lingkungan dan Masyarakat” di Kantor Eksekutif Nasional WALHI, Senin (19/8/2024).

“Semua hal yang berkaitan dengan transisi energi, zero emissions, energi hijau itu hanya semacam green washing. Karena mereka hanya sebatas label bagaimana bahan bakar tetap bisa digunakan untuk mereduksi perekonomian. WALHI sudah menempatkan ini sebagai solusi palsu,” ungkap Eksekutif WALHI Uli Arta.

WALHI menilai, apabila kebijakan AZEC diterapkan tanpa partisipasi penuh dari masyarakat di wilayah tersebut, maka akan terjadi kegagalan seperti eks Gambut.

“Bahwa ketika kita menjalankan kebijakan iklim tanpa diikuti partisipasi yang penuh, itu tidak akan berjalan dengan benar. Hal hal yang mendasar itulah yang menjadi highlight dan tidak terlihat dari AZEC ini,” terang Uli.

Tak hanya itu, menurut Center of Economic Law and Studies (CELIOS), Bima Yudhistira, ada upaya pemanfaatan dari negara Jepang dalam proyek AZEC ini.

“Sejak tahun 2011, ada sekitar 54 pembangkit nuklir yang ditutup di Jepang, Tetapi Jepang meminta Indonesia untuk membuka nuklir. Ini merugikan sekali kalau di posisi kita,” lanjutnya.

WALHI menilai, AZEC bukan sebuah solusi, karena bisa memberikan dampak kerusakan lingkungan, perampasan hak lahan di berbagai tanah adat di Indonesia serta terjadinya eksploitasi.(ismi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *