Sriwijayamedia.com- Plh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PRKPP) Lahat Yenni Marleni, SH., M.Hum., menegaskan permasalahan perumahan merupakan tanggung jawab bersama. Namun kewajiban untuk pemenuhan rumah tersebut pada hakekatnya merupakan tanggung jawab individual.
“Berdasar survei pada tahun 2023 di Kabupaten Lahat didapat ada sekitar 6.971 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Untuk menekan RTLH, pemerintah membuat program bantuan sosial peningkatan kualitas RTLH, atau disebut bedah rumah,” kata Kepala Dinas PRKPP Lahat Yenni Marleni, Jumat (30/8/2024).
Dia mengemukakan penanganan RTLH di Kabupaten Lahat tahun 2024 bersumber dari dana APBD sebanyasebanyak 658 unit, berlokasi di 12 kecamatan dan 37 desa.
“Pelaksanaannya kami bagi menjadi dua tahap dan alhamdulillah untuk tahap 1, ada 21 desa sudah selesai dikerjakan dan saat ini tahap 2 sedang berjalan di 16 desa,” terang Yenni.
Dia menuturkan, untuk di Kecamatan Kikim Timur, khususnya Desa Patikal baru tercatat 15 unit dan Patikan Lama ada 23 unit dibedah rumah.
“Semoga pada tahun mendatang akan terus berlanjut program RTLH. Dengan begitu tidak ada lagi RTLT di Bumi Seganti Setungguan,” harapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi mengemukakan, bahwasanya di Patikal Baru ini ada 15 penerima bantuan bedah rumah, kemudian untuk patikan lama ada 23 rumah bantuan bedah rumah.
“Jadi bantuan ini diberikan oleh pemerintah sebagai bentuk kepedulian, sebab rumah ini adalah kebutuhan dasar jadi pendidikan pertama tentu memerlukan prasarana yang layak nah prasarana ini juga banyak sekali manfaatnya,” sebut dia.
Ia menuturkan, kalau rumahnya masih lantai tanah kemudian juga jendelanya kadang-kadang cuma satu buah, sehingga sirkulasi udaranya tidak lancar salah satu penyebab bisa timbulnya penyakit menular. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah ini adalah memastikan bahwasanya masyarakat itu memiliki rumah yang layak huni.
“Memang kami sadar tentunya program ini belum bisa menjangkau banyak penerima manfaat, kepada Bappeda tolong carikan sumber-sumber dana lain wujud komitmen untuk memastikan mendapat punya rumah yang layak punya rumah,” ulasan dia.
Ia mengharapkan, semua masyarakat yang ada di Kabupaten Lahat yang memang pantas untuk mendapatkan bantuan bedah rumah, pada bantuan pada periode-periode berikutnya.
“Di tiap-tiap rumah tersebut itu ada di rumah kayaknya sudah ada ini, kalau belum ada jamban agar kiranya dibangun bersama karena kita tidak boleh lagi sumber penyakit,” harap Imam Pasli.
Disaat yang sama yuni marya sebagai PJ kepala Desa Petukal baru mengatakan terima kasib kepada pemerintah Kabupaten Lahat yang telah memberikan bantuan bedah rumah untuk warga nya semoga kedepan akan ada lagi warga desanya yang mendapat bantuan sehingga masyarakat kami ini memperoleh hunian yang layak dan seluruh masyarakat sejahtera itu saja harapan saya.