Sriwijayamedia.com – BEM SI Kerakyatan yang dipimpin Korlap Satria melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
Aksi ini diikuti sekitar 400 mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI Kerakyatan.
“Realita yang terjadi hari ini, prinsip dasar demokrasi mulai terkikis oleh kepentingan segelintir elit yang menggunakan kekuasaan untuk memperkokoh posisi mereka. Politik dinasti, monopoli kekuasaan oleh oligarki, pelemahan institusi demokrasi, hingga pembajakan legislasi telah menjadi ciri khas dari negara per hari ini. Melihat konteks tersebut, maka dibutuhkan penegasan kembali bahwa demokrasi bukanlah milik segelintir orang atau kelompok, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia,” kata Satria, dalam orasinya.
Menurut dia, rezim Joko Widodo dengan culasnya berhasil menunjukkan kecenderungan untuk mengonsolidasikan kekuasaan melalui pembajakan berbagai instrumen hukum dan legislasi demi kepentingan segelintir kelompok, terkhusus anak-anaknya.
Tindakan politik yang disokong oleh oligarki rakus di lingkaran kekuasaannya tersebut berdampak pada pengabaian hak-hak rakyat yang seharusnya dijunjung tinggi.
BEM SI menilai ada beberapa hal problematika yang terjadi di Rezim Jokowi yang muncul dari berbagai sektor, seperti demokrasi, HAM, kesejahteraan rakyat, dan Omnibus Law Cipta Kerja.
“Maka dari itu, kami mengajak seluruh elemen mahasiswa, gerakan masyarakat sipil, dan semua simpul perlawanan di seluruh Indonesia untuk bersatu dan berkonsolidasi dalam aksi selanjutnya pada 28 Agustus 2024,” ajak Satria.(Ismi)
