Sriwijayamedia.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dan perjanjian Kesepakatan Antar Daerah (KAD) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) cabai merah dan rawit, diruang rapat Sermo Pemkab Kulon Progo, Kamis (18/7/2024).
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Palembang Dr Ucok Abdulrauf Darmenta dengan Pj Bupati Kulon Progo Ir Srie Nurkyatsiwi, MMA.
Ditempat sama juga dilakukan MoU antara Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang Isnaini Madani dengan Kepala Disdag dan Industri Kabupaten Kulon Progo Ir Sudarna, MMA., dalam penangulangan inflasi cabai.
Pj Wako Palembang Dr Ucok Abdulrauf Darmenta mengatakan Pemkot Palembang menekan angka inflasi melalui langkah strategis guna mendukung kestabilan harga dan menurunkan angka inflasi di kota tertua di Indonesia.
“Langkah strategi yang dimaksud yaitu pemantauan harga dan inspeksi secara rutin, gerakan menanam secara massif, dan melakukan kerja sama antar daerah. Salah satunya melakukan kerja sama dengan Kulon Progo sebagai daerah kabupaten penghasil Cabai di Indonesia ini,” terangnya.
Pasca penandatanganan ini, kata dia, pihak terkait untuk langsung melakukan tugas pokoknya menindaklanjuti kerja sama yang telah disepakati ini.
“Kita kawal dan yang sudah berjalan kita lanjutkan, sehingga dalam kontruksi menjaga kestabilan inflasi,” jelasnya.
Darnenta mengungkapkan kebutuhan cabai di Kota Palembang sangat segnifikan disusul kebutuhan bawang.
“Kalau cabai kita butuh 24 ton perhari,ini menyebar ditingkat konsumsi masyarakat usaha makanan (restoran) dan paling mendominasi produksi pembuatan cuko pempek, yang mengunakan bahan utama cabai,” ungkapnya.
Tidak hanya cabai yang di Kulon Progo, beberapa daerah penghasil cabai di Pulau Sumatera juga dilirik.
“Kalau komoditas didaerah lain kualitasnya juga bagus, bisa saja kita jajaki kerjasamanya seperti penghasil Cabai Aceh dan Medan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kulon Progo Ir Srie Nurkyatsiwi, MMA., menawarkan komoditas yang lain selain dari cabai yang telah sah dilakukan kerja sama.
“Kita banyak komoditas yang lainnya juga untuk disambungkan kerja sama,” ulasnya.
Memang cabai Kulon Progo, kata Srie, memiliki keunggulan dari Cabai diberbagai daerah lainnya.
“Cabai yang dihasilkan di Kulon Progo ini memiliki kualitas unggul yakni tidak mudah busuk, kualitas dan kuantitasnya juga kontinyu,” akunya.
Bahkan, untuk mempererat kerja sama yang sudah terjalin ini, Pemkab Kulon Progo juga akan melakukan kunjungan langsung ke Palembang pada Oktober nanti dalam agenda Jelajah Nusantara.
“Kita akan membawa produk-produk komoditas unggulan kita,” jelasnya.
Usai pembahasan, jajaran Pemkot Palembang juga diberi kesempatan langsung untuk melihat Pusat Gedung Lelang Cabai Tani Sari, Kelompok Tani Tani Sarindi Slliran I Kelurahan Karang Sewu Kepenewon Galur Kabupaten Kulon Progo.(wan)









