Soal Aksi 2 Juli, KSB Muara Enim Bantah Tudingan Lengserkan Pj Bupati

Bendahara DPC Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Kabupaten Muara Enim Franki Eni Masrun/sriwijayamedia.com-ist

Sriwijayamedia.com- Kontrol Sosial Bersatu (KSB) Kabupaten Muara Enim membantah tudingan disebut akan melengserkan Pj Bupati Muara Enim, dalam aksi 2 Juli nanti.

Ini menyusul adanya pernyataan disampaikan oleh saudara Feri K Maki di salah satu media online yang menyebut aksi para kontrol sosial pada 2 Juli nanti dikait-kaitkan dengan pergantian Pj Bupati Muara Enim.

Bacaan Lainnya

“Apa yang disampaikan saudara Feri K Maki di salah satu media online sungguh tidak beralasan dan cenderung tendensius menyikapi usulan dari DPRD soal pergantian Pj Bupati Muara Enim,” kata Perwakilan KSB Muara Enim Franki Eni Masrun, Sabtu (29/6/2024).

Dia menilai usulan nomor 130/760/DPRD/2024 perihal pergantian Pj Bupati Muara Enim dari DPRD Kabupaten Muara Enim sudah sangat tepat.

“Kok justru bersangkutan (Feri K Maki) seperti gerah dan kebakaran jenggot dan mengaitkan hal itu dengan aksi para kontrol sosial pada 2 Juli 2024 nanti,” imbuh Bendahara DPC Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Kabupaten Muara Enim sekaligus Koodinator Aksi pada 2 Juli nanti.

Franki menerangkan bahwa surat usulan tersebut adalah balasan DPRD Kabupaten Muara Enim yang sebelumnya menerima surat dari Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) nomor 100.2.1.3/2314/SJ pada 16 Mei 2024 perihal pengunduran diri Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati/Penjabat Walikota dan seterusnya.

“Kawan-kawan DPRD sudah menjalankan kewajiban dan tugasnya dengan benar dan profesional. Jangan hal ini diblunder, masak dibilang ada upaya pelengseran, terstrukrur dan sistematis. Sangat aneh, kelihatan sekali tendensiusnya,” geram Franki.

Tudingan aksi 2 Juli nanti bertujuan untuk menggeser Pj Bupati jelas sangat mengada-ada.

“Aksi yang akan digelar pada 2 Juli nanti merupakan aksi solidaritas kontrol sosial yang merasa telah direndahkan oleh perkataan Pj Bupati Muara Enim di salah satu WA grup Muara EnimEnim yang sangat merendahkan profesi wartawan,” jelasnya. (kiki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *