Kecelakaan Bus Study Tour Marak, Legislator PKS Minta Pemerintah Aktif Lakukan Uji Kir dan Ramp Check

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat dan Pengamat Transportasi dari MTI Deddy Herlambang, dalam diskusi Dialektika Demokrasi/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Dinas Perhubungan (Dishub) di daerah untuk lebih aktif dalam melakukan uji KIR dan ramp check terhadap bus-bus pariwisata yang beroperasi di berbagai wilayah di Indonesia.

Hal ini disampaikan Syahrul dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema ‘Meningkatkan Keselamatan Transportasi Study Tour’ yang diselenggarakan oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI, di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

“Kasus kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat beberapa waktu lalu menambah jumlah tragedi yang melibatkan layanan milik perusahaan otobus (PO). Kecelakaan berulang kalinya ini tentu karena pengawasan yang lemah. Penegakan aturan yang tidak jalan dan lemah, lantas peran PO yang abai,” ungkap Anggota DPR RI dari Dapil Riau tersebut.

Ironisnya, lanjut Syahrul, hampir semua bus pariwisata diduga adalah bus-bus bekas dan tua yang direkondisi.

“Bus pariwisata yang beredar di tengah masyarakat, sebagiannya adalah bus bekas dengan usia tua yang tidak layak beroperasi. Meskipun, tetap banyak pula bus-bus pariwisata yang bagus dengan fitur lengkap. Bus-bus ini pun dioperasikan oleh PO bus yang terdaftar dan bonafide,” jelasnya.

Dia mengusulkan agar bus-bus pariwisata dibedakan dengan bus trayek dalam kota, antar kota-antar provinsi.

“Jadi kalau bus pariwisata, ya, khusus untuk pariwisata saja. Saya setuju soal ini,” tegas Syahrul.

Hal senada juga diungkapkan Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang.

Dia berharap masyarakat, khususnya pihak sekolah bisa lebih berhati-hati lagi ketika hendak menyewa bus-bus pariwisata untuk keperluan study tour, dengan memperhatikan kondisi bus yang akan disewa.

“Harus ada edukasi, harus ada kesadaran bahwa untuk menyewa sarana angkutan umum khususnya pariwisata, itu harus melakukan pengecekan melalui website, bisa di cek di situ jelas ada nopol itu bodong atau tidak, misalnya sudah (uji) KIR atau belum, atau (apakah) telat KIR atau tidak. Apalagi Juli ini, Juni ini kita liburan sekolah, makanya saya senang, jadi Komisi V ada semacam edukasi dan warning juga bahwa hati-hati ini Juni sudah mulai berlomba-lomba apa namanya study tour,” imbuhnya. (adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *