Sriwijayamedia.com- Forum Masyarakat Berdaya (FMB) melaksanakan “Donor Cinta Sriwijaya Edisi Special Komunitas”, dengan tema “Drop Blood, For Life, Not Bloodshed For Nothing, Interaction For Life Not Destroying”, di gelar di Markas PMI Provinsi Sumsel, Jalan Kartini Kambang Iwak Palembang, Kamis (30/5/2024).
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua PMI Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Sumsel dr Kemas Ya’kub, Sp.PK., M.Kes., Kanit Ditintelkam Polda Sumsel AKP Suandi, SH., Ketua Pelaksana Erik Agusdiansyah, Perwakilan Bapenda Sumsel Derga Karenza, SP., MM., dan lainnya.
Ketua PMI Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru mengatakan dirinya sangat bangga dengan anak muda seperti Ketua Panitia Erik yang telah mengajak kaum remaja untuk mendonorkan darahnya.
“Darah itu selalu diminta rumah sakit. Kita selalu jemput bola ke instansi, baik di Pemprov dan kabupaten/kota untuk kegiatan donor darah,” ujarnya.
Febrita menuturkan, kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini sudah dilaksanakan sejak 2022 dan tahun ini adalah tahun ketiga pelaksanaannya.
“Saya ingin kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini berkelanjutan. Saya bilang sama Erik bahwa kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini jangan sampai dilaksanakan sekali dalam setahun, tapi berkelanjutan. Bisa dengan mengajak komunitas lainnya,” terangnya.
Dia mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama mendonorkan darahnya, untuk membantu orang yang membutuhkan darah.
“Donor darah itu adalah sesuatu yang mulia bagi kita. Kalau kita mendonorkan darah kita untuk kemanusiaan, itu untuk kelangsungan hidup orang lain,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UDD PMI Sumsel dr Kemas Ya’kub, Sp.PK., M.Kes., menerangkan, Donor Cinta Sriwijaya ini adalah kegiatan rutin dan sudah tiga tahun berturut turut dilaksanakan.
“Kita UDD PMI Sumsel ini hanya menyalurkan darah di Sumsel, khususnya Palembang, Ogan Ilir, Muba, dan Banyuasin. Untuk Kota Palembang kebutuhan darah sekitar 6.000 sampai 7.000 kantong per bulan. Sedangkan untuk Sumsel kebutuhan darah sekitar 8.000 sampai 9.000 kantong per bulan. Setelah kegiatan donor darah ini, cepat sekali habis karena kebutuhan akan darah sangat tinggi sekali,” bebernya.
Dia mengklaim antusias masyarakat di Sumsel mendonorkan darahnya belum terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota di Jawa.
“Kalau di Jawa itu tingkat partisipasi masyarakat mendonorkan darah sampai 14% atau bisa 12.000 kantong sebulan. Tapi di Sumsel ini kecil sekitar 2%-an. Karena masih banyak donor pengganti. Contohnya, jika ada yang butuh darah itu langsung ada keluarganya yang mendonorkan, jadi itu namanya donor pengganti. Jadi kebutuhan darah itu tercukupi karena ada donor pengganti dari keluarganya,” tuturnya.
Dia mengaku akan terus mengupayakan agar pendonor secara sukarela semakin banyak. Sehingga saat butuh darah, maka tidak perlu mencari-cari lagi.
Dia berharap kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini terlaksana setiap tahun dan dapat menggandeng komunitas lainnya,” imbuhnya.
Ditempat sama, Perwakilan Bapenda Sumsel Derga Karenza, SP.,MM., mengatakan FMB adalah komunitas yang sangat baik karena telah melaksanakan kegiatan positif bagi pemuda.
“Kegiatan donor darah ini sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Anak muda menyalurkan kegiatannya untuk hal yang positif, untuk diri sendiri dan orang lain. Semoga kegiatan ini kedepan dapat terus berlangsung,” katanya.(cha)