Sriwijayamedia.com- Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Sumsel menyelenggarakan rapat teknis optimalisasi lahan rawa tahun 2024, di Grand Ballroom Novotel Hotel Palembang, Kamis (2/5/2024).
Kepala DPTPH Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si., menegaskan peserta yang hadir dari TNI, Kepolisian, unsur universitas sebagai pelaksana survei investigasi terkait. Seperti Universitas Andalas, Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Sriwijaya (Unsri), serta ada 5 kabupaten pelaksana oplah,” ujarnya.
Menurut dia, tujuan rapat teknis ini untuk mengevaluasi progres pelaksanaan SAG tahun 2021.
Dia menyebut ada beberapa faktor penghambat, salah satunya adalah lahan-lahan, saluran-saluran utama seperti balai wilayah sungai terkait kedangkalan sungai.
“Di Sumsel ada 5 kabupaten yang lahannya sudah dikelola kelompok tani, yakni OKI seluas 65.000 hektar, Banyuasin 22.000 hektar, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 5.000 hektar, Ogan Ilir 4.000 hektar, dan Muara Enim 2.400 hektar,” terangnya.
Saat ini memang lahan-lahan yang masih terkendala dalam pelaksanaanya, baik SAG 2024 maupun konstruksi itu lahan lebak, karena genangan air masih cukup tinggi
“Tapi kita optimistis target Juni 2024 itu bisa kita selesaikan, sehingga bisa ada penanaman di bulan Juli sampai September 2024,” imbuhnya.
Sementara itu, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., MM., menambahkan rapat ini digelar untuk menyamakan persepsi, pemahaman, percepatan dan optimalisasi kegiatan optimasi lahan rawa tahun 2024.
“Ini merupakan perintah negara, perintah Panglima untuk membantu pelaksanaan optimasi lahan. Ini bukan pekerjaan pertama. Sebelumnya bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melaksanakan program cetak sawah,” jelasnya.(ton)









