Buka Pertemuan Ilmiah Tahunan HPMI, Ini Arahan Asisten III Setda Sumsel

Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Zulkarnain, SE., MM., membuka secara resmi pertemuan ilmiah tahunan VII HPMI, di Grand Ballroom The Zuri Hotel Palembang, Kamis (16/5/2024)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com- Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Zulkarnain, SE., MM., membuka secara resmi pertemuan ilmiah tahunan VII Himpunan Perwata Manager Indonesia (HPMI), di Grand Ballroom The Zuri Hotel Palembang, Kamis (16/5/2024).

Pertemuan kali ini mengambil tema “Perawat Manager sebagai Pilar Penggerak Transformasi Kesehatan untuk Pelayanan Berkualitas”.

Bacaan Lainnya

“Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat berada di tengah-tengah para profesional yang berkompeten dan berdedikasi dalam bidang keperawatan manajemen. Acara ini merupakan momen penting untuk kita semua. Tidak hanya sebagai ajang bertukar ilmu dan pengalaman, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” kata Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Zulkarnain, SE., MM.

Dalam era globalisasi dan digitalisasi seperti sekarang ini, peran perawat manager menjadi semakin vital.

Perawat manager adalah ujung tombak dalam menciptakan sistem kesehatan yang efisien, efektif, dan humanis.

“Mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya manusia dan material, tetapi juga dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan,” imbuhnya.

Indonesia telah mengalami periode bonus demografi yang terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara. Bangsa Indonesia harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini sebagai momentum Indonesia lolos dari middle-income trap, menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai masa keemasan itu.

Karena itu transformasi kesehatan untuk
Indonesia maju mutlak dilaksanakan. Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak.

“Ada enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia yang harus kita bangun bersama. Salah satu pilar yaitu transformasi SDM kesehatan dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata. Mari tingkatkan kompetensi sebagai tenaga kesehatan agar mutu layanan yang diberikan kepada masyarakat dapat dijaga,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Dr H Trisnawarman, M.Kes., SpKKLP Subsp., FOMC., dalam paparannya mengatakan ada 8 misi RPJMD Provinsi Sumsel tahun 2025-2045 yakni mewujudkan transformasi sosial menuju SDM berkarakter dan berdaya saing. Mewujudkan transformasi ekonomi menuju pusat pertumbuhan regional.

Memantapkan ketahanan daerah tangguh, berkualitas dan berkelanjutan, meningkatkan infrastruktur dan pelayanan dasar yang berkualitas dan ramah lingkungan.

“Mewujudkan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, menguatkan kemandirian dan inovasi pembiayaan pembangunan, serta mewujudkan pemerataan antar daerah dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan,” imbuhnya.

Dia melanjutkan Indonesia Emas 2045 Negara Nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Dimana kesehatan untuk semua merupakan pilar utama dalam menciptakan manusia yang unggul pada visi Indonesia Emas 2045.

Transformasi sosial, berupa menciptakan manusia Indonesia unggul, transformasi ekonomi, berupa membawa Indonesia keluar dari middle income trap.

Selain itu juga, transformasi tata kelola berupa menciptakan pelayanan publik berkualitas dan masyarakat sipil partisipatif, dan landasan transformasi berupa supremasi hukum, stabilitas dan sosial budaya dan ekologi.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *