Sekda Sumsel : Musrenbang RKPD Ruang Diskusi Antar Pemangku Kepentingan

Sekda Provinsi Sumsel Ir SA Supriono/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com- Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Ir SA Supriono membuka langsung Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 dalam rangka penyusunan RKPD Provinsi Sumsel Tahun 2025, di Ballroom Novotel Hotel Palembang, Selasa (30/4/2024).

Dalam kesempatan itu, Sekda Sumsel Supriono mengatakan Musrenbang RKPD Provinsi Sumsel merupakan kegiatan penting yang dilakukan setiap tahun dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Provinsi Sumsel untuk satu tahun kedepan, sebagai amanat dari Undang-Undang (UU) No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Bacaan Lainnya

“Pelaksanaan Musrenbang RKPD merupakan ruang diskusi secara langsung antar pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota serta berbagai stakeholder pembangunan,” terangnya.

Dia meminta ikuti kegiatan ini secara serius agar nantinya usulan yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 betul-betul sinkron dengan payung dokumen perencanaan daerah (RPJPD dan RPD) Sumsel, dan kebijakan nasional, tepat permasalahan, tepat sasaran, tepat lokasi, dan mengakomodir kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, kinerja pembangunan Sumsel sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan pembangunan tahun lalu dan juga menjadi dasar dalam merancang berbagai program dan kebijakan di tahun 2025.

Beberapa capaian indikator makro Sumsel diantaranya, yaitu pertumbuhan ekonomi Sumsel pada tahun 2023 mencapai 5,08 persen, menurun sebesar 0,15 persen dari capaian tahun 2022.

Pertumbuhan ekonomi ini menjadi yang tertinggi kedua se Sumatera setelah Kepulauan Riau. Capaian Sumsel ini berada diatas atau lebih baik dibanding nasional yang sebesar 5,05 persen.

“Tingkat kemiskinan Sumsel per September 2023 menurun menjadi 11,78% dan merupakan tingkat kemiskinan terendah sejak Provinsi Sumsel terbentuk. Akan tetapi, jika dibandingkan nasional, tingkat kemiskinan Sumsel masih di atas nasional sebesar 9,57 persen,” ungkapnya.

Begitupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2023 capai 73,18 dan merupakan tahun keenam status IPM kategori tinggi, meskipun masih di bawah nasional yang sebesar 74,39; Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari tahun ke tahun selalu lebih baik dari nasional.

Pada tahun 2023, TPT menurun menjadi 4,11 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 4,63 persen.

Gini rasio tahun 2023 meningkat menjadi 0,339 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 0,330 persen dan lebih rendah dari nasional yang sebesar 0,388 persen.

Beberapa capaian indikator makro di atas, memang menunjukan tren yang membaik, walaupun kita sadari masih ada permasalahan ataupun isu mendasar yang harus kita benahi.

“Angka kemiskinan makro dan kemiskinan ekstrem yang masih di atas rata-rata Nasional, IPM yang juga masih berada di posisi kedua terendah di Pulau Sumatera, ketimpangan pendapatan antar wilayah masih cukup tinggi, isu kelestarian lingkungan hidup yang selalu dibayangi terjadinya karhutlah tiap tahunnya serta peningkatan kualitas tata Kelola pemerintahan,” rincinya.

Sementara itu, Pj Wako Pagaralam H Lusapta Yudha Kurnia mengaku kedepan pihaknha akan melaksanakan pembangunan berkelanjutan, dengan mengupayakan peningkatan pada sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, dan perdagangan dan jasa.

“Nanti akan ditambah satu sektor lagi yakni sektor pendidikan. Karena Kota Pagaralam memang layak untuk menjadi kota pendidikan,” paparnya.

Dia pun bersyukur angka stunting di Kota Pagaralam berada di bawah 2 persen atau di bawah rata-rata nasional dan provinsi.

Sementara untuk kemiskinan masyarakat ekstrem saat ini satu digit.

“Semua program prioritas pasti kita dahulukan, tidak ada yang kita tunda-tunda dalam pengerjaannya,” jelasnya. (ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *