Sriwijayamedia.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (Pemkab OKU) meluncurkan program OKU Best atau OKU Bebas Stunting yang digelar di Pendopo Rumah Dinas (Rumdin) Bupati OKU, pada Rabu, (27/3/2024).
Pada kesempatan itu juga memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak-anak yang mengalami stunting, yang diberikan oleh orang tua asuh anak stunting di Kabupaten OKU.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Dedy Wijaya mengatakan, bahwa pemerintah pusat telah menetapkan target nasional angka stunting di Indonesia tahun 2024 harus berada dibawah 14 persen.
“Menurut data nasional dari hasil riset SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), angka stunting di OKU mengalami penurunan signifikan setiap tahunnya, dengan persentase pada tahun 2021 sebesar 31%, 2022 sebesar 19%, dan data untuk tahun 2023 sedang menunggu hasil riset dari Survei Kesehatan Indonesia yang baru saja dilaksanakan,” tuturnya.
Menurut Dedy, dari data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran petugas gizi di 18 puskesmas, yang dilaporkan ke aplikasi EPPGBM Kemenkes, menunjukkan bahwa angka stunting di OKU jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional.
“Pada tahun 2022, angka stunting OKU sebesar 3,95%, dan pada tahun 2023 sebesar 2,4%, dengan jumlah anak stunting sebanyak 262,” ungkapnya.
Maka dari itu, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam berbagai program guna menurunkan angka stunting menjadi di bawah 14% pada tahun 2024 sesuai dengan target nasional.
“Gubernur Sumsel juga telah mengamanatkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Sumsel untuk mendukung program orang tua asuh anak stunting. Kabupaten OKU merupakan kabupaten pertama di Sumsel yang merencanakan gerakan orang tua asuh anak stunting,” imbuhnya.
Sebagai wujud nyata dari program orang tua asuh anak stunting, kata dia, pada hari peluncuran ini telah terkumpul bantuan dari beberapa kepala OPD, pejabat struktural, dan ASN, yang berupa telur sesuai dengan panduan program tersebut.
“Telur ini akan diberikan kepada 262 anak stunting yang tersebar di OKU melalui 18 puskesmas, sebagai bagian dari program pemberian makanan tambahan yang akan dilakukan selama enam bulan ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh kepala OPD yang telah berperan aktif dalam upaya menurunkan angka anak stunting di Kabupaten OKU.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa dengan kerja sama semua pihak, masalah stunting pada anak-anak OKU dapat diselesaikan.
“Dengan semangat yang tinggi, saya berharap tidak akan ada lagi anak yang mengalami stunting di Kabupaten OKU,” pungkasnya. (rws)