Sriwijayamedia.com- Tokoh masyarakat (Tomas) adat Papua berdomisili di Jakarta menyatakan komitmennya untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekjen Timur Indonesia Bersatu sekaligus Tomas Kabupaten Waropen Papua Nicolaus Naussy, dalam diskusi sekaligus sosialisasi pemilu 2024 bertema “Mari Bersatu dalam Keberagaman Suarakan Pilihanmu pada Pemilu 2024” yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat (Ormas) Timur Indonesia Bersatu, di Hotel Citra, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2024).
Diskusi tersebut dihadiri oleh lintas tomas adat Papua dan mahasiswa Papua di Jabodetabek, serta Ketua KPU Jakarta Selatan Muhammad Taqiyuddin.
Didalam sambutan, Sekjen Timur Indonesia Bersatu sekaligus Tomas Kabupaten Waropen Papua Nicolaus Naussy menegaskan bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk mengawal seluruh proses pembangunan nasional di wilayah Indonesia bagian Timur.
“Selama ini masyarakat yang berada di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua tidak mampu bersaing dengan daerah lain karena tidak adanya persatuan dikalangan masyarakat Papua sendiri,” akunya.
Karena itu, Naussy menegaskan ormas Timur Indonesia yang didalamnya beranggotakan masyarakat asal Papua, Maluku, Sulawesi, NTB dan NTT serta suku-suku lainnya yang ada di nusantara hadir untuk membuktikan bahwa seluruh bangsa Indonesia bisa bersatu dan bisa melaksanakan Pemilu 2024 dengan baik.
“Sosialisasi Pemilu 2024 penting dilakukan terutama untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan sanak saudara asal Papua yang berada dikampung halaman. Hal ini harus dilakukan mengingat masyarakat Papua masih bersaudara dan terintegrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” terangnya.
Naussy juga mengajak masyarakat Papua untuk menempuh jalur hukum daripada beradu fisik manakala terjadi sengketa pemilu.
Perjuangan melalui jalur hukum dalam menyelesaikan sengketa pemilu menurutnya lebih bermartabat.
“Pada pemilu ini, mari gunakan hak politik kita sesuai hati nurani dan tetap bersatu meskipun pilihan berbeda,” ajak Naussy.
Naussy juga mengingatkan jika akhirnya pemilu nanti telah menghasilkan pemimpin, maka apapun hasilnya seluruh rakyat Indonesia harus bersatu.
“Kalau Tuhan sudah berkehendak satu orang menjadi pemimpin, maka apapun hasilnya mari kita tetap bersatu,” ingat Naussy.
Setali tiga uang, tomas Sulawesi Selatan (Sulsel) di Papua yang bermukim di Jakarta Daeng Syaifudin Baituna menambahkan dari tiga paslon presiden dan wakil presiden yang maju dalam pilpres 2024, ia berharap tidak ada satupun yang bermain money politic.
Adapun bagi masyarakat luas, meski pilihan berbeda tetapi harus tetap bersatu. Sedangkan khusus bagi masyarakat di Papua dari suku manapun, ia berharap semua warga Papua dapat menggunakan hak pilihnya.
“Apapun pilihannya mari kita saling menghargai. Kita harus bersatu untuk pemilu 2024,” ajak Daeng.
Ajakan untuk melaksanakan pemilu damai ini juga memiliki banyak makna. Pesta demokrasi yang bertepatan dengan hari kasih sayang (valentine), maka penting pula untuk menjaga emosi dengan tetap saling mengasihi dan menyayangi.
Diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab sekaligus penyampaian masukan-masukan dalam proses pemilu, diantaranya persoalan pendaftaran pemilih tambahan (DPTb) bagi warga dan para mahasiswa asal Papua yang tengah berdomisili di Jabodetabek serta tidak dapat pulang kampung halaman untuk mencoblos pada hari H.(Santi)