Sriwijayamedia.com- Ratusan relawan paslon presiden 01 dan 03 menggelar aksi protes bersama didepan Gedung KPU RI, Jum’at (23/2/2024).
Sebelum bergerak ke KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, massa terlebih dulu berkumpul di beberapa titik massa, antara lain di Rumah Pemenangan Ganjar- Mahfud 2024 Jalan P Diponegoro No 72, kemudian disekitar Masjid Sunda Kelapa, dan di sekitar Taman Suropati, Menteng , Jakarta Pusat.
Tidak ketinggalan, barisan mahasiswa dari sejumlah berbagai perguruan tinggi swasta Jakarta dan Banten serta kaum ibu-ibu ikut andil dalam aks tersebut.
Unjuk rasa diwarnai dengan aksi bakar ban motor dan dan mobil bekas yang sengaja dibawa oleh tiga orang mahasiswa.
Selama aksi berlangsung, masing-masing perwakilan peserta aksi memberikan orasi politiknya berkaitan dengan dugaan kecurangan pilpres 2024.
Massa aksi yang mengatasnamakan berbagai elemen ini menyampaikan keberatan dan sikapnya atas jalannya proses pemungutan suara yang dianggap tidak fair.
Bahkan tanpa ragu, massa aksi dengan jelas menuding bahwa Presiden Jokowi ikut andil (cawe-cawe) dalam pemilu kali ini. Begitupun KPU yang dianggap berpihak pada paslon tertentu.
Ucapan protes dituangkan dalam berbagai spanduk atau poster serta orasi-orasi yang ada.
Sebuah spanduk bertuliskan “RIP Demokrasi” yang berarti kedukaan tengah menyelimuti pelaksanaan pemilu karena dikotori dengan praktek curang dari berbagai pihak, baik itu dari kalangan caleg/parpol maupun para oknum aparat.
Untuk mengantisipasi kejadian yamg diinginkan, aparat menutup akses jalan raya di depan KPU selama aksi berlangsung. Sementara itu, spanduk warna hitam dibentangkan sejak awal perjalananan hingga KPU RI.
“Kita disini menolong KPU, agar Pemilu yang terselenggara jujur dan adil. Sebab yang terjadi pemilu sudah menjadi jongos-jongos pengusaha. Kita sedih demokrasi kita sudah mati dan hancur. Karena pelaksana pemilu bermental tempe. Pemilu kini tidak lagi merupakan suara rakyat,” ujar Sri, orator dari Sahabat Anies Nusantara (SAN) RI.(Santi)