Sriwijayamedia.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memberikan apresiasi atas pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Unsri Prof Dr dr Mohammad Zulkarnain, M.MedSc., PKK., AIFO-K., SpKKLP. Subs.FOMC., FISPH., FISCM.
Apresiasi itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes., Sp.KKLP., saat menghadiri pengukuhan guru besar, di Gedung Serbaguna Pascasarjana Unsri Bukit Besar Palembang, Sabtu (17/2)2024).
“Pengukuhan ini merupakan momen yang sangat bersejarah dan berharga. Ini pencapaian yang luar biasa ditorehkan Prof Dr dr Mohammad Zulkarnain, yang telah berhasil meraih gelar Guru Besar bidang Ilmu Kedokteran,” terangnya.
Dengan segala kelebihan dan keistimewaannya, Prof Dr dr Mohammad Zulkarnain telah menjadi salah satu teladan bagi para akademisi dan praktisi di bidang kedokteran.
Menurut dia, dedikasinya dalam mengembangkan ilmu kedokteran dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.
“Pemprov Sumsel terus berupaya melakukan pembangunan di bidang Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran (FK) Unsri memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di wilayah Sumsel,” paparnya.
FK Unsri telah menyelenggarakan pendidikan kedokteran untuk calon-calon dokter dan para spesialis, dengan memberikan pendidikan yang berkualitas. Fakultas ini berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan jumlah dan kualitas tenaga medis di Sumsel.
“Kemenkes memiliki enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia yang harus kita bangun bersama dengan serius dan terus menerus. Di mana pada pilar yang kelima yakni transformasi SDM kesehatan yaitu dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata,” urainya.
Dia berharap jumlah dokter baik dokter umum, gigi dan spesialis dapat terpenuhi secara merata di 17 kabupaten kota wilayah Sumsel.
Dia melanjutkan FK bertanggung jawab untuk mencetak dokter berkualitas. Sedangkan fasyankes dan Dinkes memiliki peran dalam pendayagunaan dan pemerataan.
Dia meyakini dengan semangat dan dedikasi yang dimiliki Prof Dr dr Mohammad Zulkarnain, dapat terus memberikan sumbangsih saran dan pemikiran pada ilmu kedokteran agar terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan masyarakat di Sumsel.
Sementara itu, Prof Dr dr Mohammad Zulkarnain, menyebut adapun tema dalam orasi ilmiah kali ini ialah angka kematian ibu di Indonesia “Tragedi” yang terus berlanjut, bahwa angka kematian ibu atau maternal mortality rasio adalah jumlah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas dibagi dengan 100.000 persalinan hidup.
Dia melanjutkan angka kematian ibu menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, saat melahirkan dan selama nifas.
“Ibu-ibu yang tinggal di daerah terpencil merupakan orang yang paling besar risikonya untuk tidak mendapatkan pelayanan baik yang dibutuhkan, terutama pada daerah yang tenaga kesehatan terlatihnya sangat terbatas atau tidak tersebar merata,” imbuhnya.(ton)