Sriwijayamedia.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Januari 2024 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengalami deflasi capai 0,11 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Kepala BPS OKI Anugerah Hany, di Kayuagung, Jum’at (2/2/2024) mengatakan OKI secara bulanan mengalami deflasi, meski secara tahunan (year on year/yoy) mengalami inflasi sebesar 4,92 persen.
“Mulai tahun ini, Kabupaten OKI menjadi dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai dasar penghitungan inflasi,” aku Hany.
Dilihat dari komoditas, andil terbesar inflasi Januari mtm adalah cabai merah sebesar 0,21 persen, cabai rawit 0,07 persen, angkutan udara sebesar 0,04 persen. Serta, beras mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.
Berdasar komoditas sumbangan deflasi mtm pada Januari 2024 antara lain: cabai merah, baju muslim wanita, tahu mentah, cabai rawit, ketimun, sawi putih, bawang merah, ikan lele, seragam anak sekolah dan baju anak stelan.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi mtm antara lain: tomat, daging ayam ras, ikan gabus, bawang putih, ikan sepat siam, dan minyak goreng.
Hany mengatakan tekanan inflasi pada beberapa bulan kedepan masih relatif tinggi mengingat beberapa momen, seperti Pemilihan Umum (Pemilu), Hari Imlek, Ramadhan dan Idul Fitri.
“Ya, masih tetap perlu menjaga kestabilan harga dan terus melaksanakan program yang sudah ada secara intens,” terangnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati OKI Asmar Wijaya mengatakan Pemkab OKI akan terus menggencarkan pasar murah guna mengendalikan inflasi, dengan menyasar kantong-kantong kemiskinan di OKI.
“Pasar murah, pasar tani dan pembagian cadangan pangan pemerintah digencarkan bukan hanya untuk menekan inflasi, tapi juga menekan angka kemiskinan,” paparnya.
Pj Bupati menyebut ada 4 inovasi Pemkab OKI dalam menekan laju angka inflasi diantaranya program Perusahaan Menjaga Keterjangkauan Harga (Perjaka), Baznas isi subsidi melalui amal ibadah (Bismillah), Bantuan langsung bertanam cabe serentak (Balap Becak), dan Monitoring Harga (Midang).(jay)