Sriwijayamedia.com- Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu), dan Pembangunan Setda Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc., membuka langsung kegiatan Sumsel Youth Creative Day Grow and Glow, gelaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel, Selasa (5/12/2023).
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan silaturahmi kepemudaan yang dikemas dalam acara ini, apalagi temanya Grow and Glow. Semoga silaturahmi ini dapat dijadikan ajang mempererat persahabatan, dan mewujudkan sinergitas antara sesama pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah,” ujar Asisten II E.Keu dan Pembangunan Setda Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc.
Menurut dia, pemuda adalah potensi dan penerus perjuangan bangsa yang harus dipersiapkan sebagai kader masa depan.
Kemajuan di berbagai bidang telah membawa dampak pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk kepada pemuda sebagai penerus bangsa.
Terlebih lagi di dalam perkembangan dunia yang semakin terhubung tanpa batas antara negara yang satu dengan negara lain, menuntut sikap pemuda yang memiliki karakteristik kebangsaan yang didasarkan kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam filsafat hidup berbangsa dan negara.
Terbukanya arus informasi dewasa ini menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda untuk memotivasi dan menginspirasi diri untuk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas yang bermanfaat.
“Sudah saatnya kaum pemuda menyambut alih estafet kepemimpinan. Hal itu dibuktikan dengan terpilihnya kaum muda sebagai pemimpin organisasi pada pimpinan institusi, bahkan sebagai kepala daerah. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan kaum pemuda dewasa sungguh dapat diandalkan dalam berbagai situasi,” paparnya.
Menghadapi bonus demografi, jumlah kaum pemuda menduduki posisi tertinggi, dan itu disikapi dengan bijak agar dapat bersaing dengan dunia luar.
Pemuda dituntut semakin kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing membangkitkan semangat berbasis digital, serta dapat memposisikan diri sebagai job kreator.
Dia melanjutkan, pemuda harus semakin menunjukkan semangat kegotongroyongan, bersatu padu, bergandengan tangan dengan komponen bangsa, senantiasa menyampaikan narasi-narasi positif yang dapat membangkitkan spirit dan semangat optimisme masyarakat.
“Kalau kita tidak bisa menjadi pensil untuk melukiskan atau menuliskan kebahagiaan orang lain, jadilah sebagai penghapus untuk menghapus kesedihan orang lain. Jadi anak muda itu harus mulai mengasah pemikirannya, berpikir global, bertindak lokal, berpikir masa depan, dan bertindak sekarang,” bebernya.(ton)