Sriwijayamedia.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) meluncurkan Gerakan OKI Go Digital And Paperless Systeming (OKI Darling). Upaya ini sebagai terobosan baru untuk meningkatkan kinerja birokrasi serta memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati OKI HM Dja’far Shodiq menyambut baik peluncuran Gerakan OKI Darling.
“Saya mengapresiasi kepada OPD terkait, yang telah melaksanakan inisiasi dan inovasi layanan di Kabupaten OKI,” ujar Shodiq, Rabu (6/12/2023).
Shodiq juga mengajak seluruh aparatur Pemkab OKI untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi birokrasi secara berkelanjutan.
“Dengan memanfaatkan teknologi seperti yang dicanangkan hari ini, cara kerja birokrasi juga harus berubah,” jelas Shodiq.
Menurut Shodiq, teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Karena kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah lebih cepat, lebih efisien dan lebih memberikan dampak yang luas kepada masyarakat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) OKI Adi Yanto, dalam laporannya mengatakan launching Gerakan OKI Darling merupakan langkah kecil dari perjalanan panjang implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten OKI.
“Hari ini dilaunching 4 (empat) layanan pemerintah berbasis digital yang konsepnya sama dengan arsitektur SPBE nasional antara lain e- Office, Sistem Integrasi Keuangan Desa (Siskeudes) Online, e-BMD Online dan SiLoki,” terangnya.
Dia menjelaskan, e-Office Kabupaten OKI merupakan portal administrasi pemerintahan yang memberikan kemudahan bagi aparatur Pemkab OKI untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat, tepat, dan efisien.
“Alat bantu ini dapat memfasilitasi proses persuratan yang digunakan seluruh ASN di Kabupaten OKI. Sedangkan di level agreement dapat mempersingkat waktu dalam proses persuratan, serta Paperless system untuk penghematan anggaran,” akunya.
E-Office Kabupaten OKI memiliki fitur utama, antara lain menerima dokumen, tanda tangan elektronik, disposisi dan distribusi, serta validasi dokumen.
Lalu Siskeudes merupakan layanan tata kelola, perencanaan, pengawasan dan pelaporan keuangan desa.
“Siskeudes dikembangkan oleh BPKP dan Kemendagri dalam rangka perbaikan pengelolaan keuangan desa juga bagian Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Satranas PK),” imbuhnya.
Sementara e-BMD merupakan layanan online pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik Daerah (BMD).
“Sistem ini dibangun oleh Kemendagri. Kami membantu dalam pengintegrasian dan Kabupaten OKI merupakan Pemkab pertama di Sumsel yang telah mengimplementasi BMD,” ulasnya.
Terakhir aplikasi SiLoki merupakan layanan integrasi pengamanan SPBE di Kabupaten OKI. Aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari dibentuknya Computer Security Incident Response Team (CSIRT) se Provinsi Sumsel yang dilaunching Pj Gubernur Sumsel beberapa waktu lalu.
(jay)