Sriwijayamedia.com- Mengonsumsi makanan atau minuman manis memang boleh selagi kandungan gula yang ada didalamnya masih dalam batas wajar.
Hanya saja, anda perlu hati-hati terhadap kandungan gula yang dikonsumsi karena khawatir bersumber dari pemanis buatan yang berbahaya.
Sebenarnya pemanis buatan pun tetap aman dikonsumsi selama tidak melebihi dosis. Namun tidak ada salahnya untuk menghindari jenis gula tersebut demi menghindari sejumlah efek samping tertentu.
Berikut 5 jenis pemanis buatan yang umum digunakan di Indonesia.
Faktanya penggunaan pemanis buatan dalam jangka panjang mampu memicu penyakit kanker, sakit kepala, sulit bernapas, diare, dan tentunya diabetes.
Sehingga anda harus tahu apa saja jenis pemanis buatan yang umum digunakan di Indonesia seperti berikut ini:
1. Aspartam
Jika membahas tentang pemanis buatan, maka pastinya aspartam menjadi salah satu jenis yang paling terkenal karena sudah banyak digunakan di Indonesia.
Anda bisa dengan mudah menemukan produk minuman atau makanan dengan kandungan aspartam di dalamnya.
Biasanya aspartam digunakan sebagai pemanis sereal, agar-agar, permen karet, dan minuman berkarbonasi. Aspartam ternyata 220 kali lebih manis dibandingkan gula karena terdiri dari asam aspartat, asam amino, etanol, dan fenilalanin.
2. Sakarin
Selain aspartam, sakarin juga menjadi pemanis buatan yang mudah ditemukan di sejumlah produk makanan atau minuman. Perlu anda waspadai bahwa rasa manis yang dihasilkan oleh sakarin mencapai 300 sampai 400 kali lebih kuat dibandingkan gula.
Tidak heran kalau konsumsi sakarin tidak boleh melebihi 300 mg dalam sekali penyajian untuk makanan olahan.
Sedangkan untuk batas wajar minuman adalah 4 mg per 10 ml cairan. Jadi pastikan untuk selalu memperhatikan kandungan sakarin.
3. Neotam
Jenis gula buatan lainnya yaitu neotam. Berbeda dari bahan lainnya, neotam banyak digunakan pada makanan rendah kalori.
Adapun kandungan neotam ini hampir sama seperti aspartam tetapi rasa manisnya 40 kali lebih kuat dibandingkan aspartam.
Sedangkan jika dibandingkan dengan gula rafinasi, neotam memiliki tingkat kemanisan mencapai 8.000 kali lebih tinggi. Anda hanya boleh mengonsumsi pemanis buatan ini sekitar 18mg/kg berat badan dalam sehari.
4. Sukralosa
Pemanis buatan bernama sukralosa ini terbuat dari sukrosa dengan tingkat rasa manis 600 kali lipat lebih tinggi daripada gula meja. Sebagai jenis pemanis buatan, sukralosa umumnya digunakan untuk makanan yang digoreng atau dipanggang.
Agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, disarankan untuk mengontrol asupan sukralosa dan sebaiknya tidak melebihi 5 mg/kg berat badan. Karena ada sejumlah risiko kesehatan yang mungkin terjadi jika anda terlalu sering mengkonsumsi sukralosa.
5. Siklamat
Memiliki tingkat kemanisan hanya sekitar 30 sampai 50 kali lipat dari gula pasir, menjadikan siklamat sebagai pemanis yang juga sering ditemukan di beberapa produk makanan. Biasanya siklamat menjadi gula tambahan untuk makanan yang dipanggang, dessert, permen, minuman ringan, dan salad dressing.
Uniknya lagi, siklamat ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan jenis pemanis lainnya yaitu tahan panas, tidak mudah larut dalam air, dan tidak terasa pahit seperti yang akan Anda rasakan saat mengkonsumsi sakarin.
Perlu diingat, pemanis makanan buatan tersebut tetap aman dan boleh dikonsumsi dalam bentuk makanan atau minuman apapun selama masih dalam batas normal. Dan anda bisa membeli sejumlah pilihan pemanis tersebut di Blibli. Pasalnya Blibli menyuguhkan berbagai jenis produk pemanis buatan secara lengkap.
Tidak hanya sampai di sana saja, ada juga promo-promo menguntungkan lainnya yang dapat anda klaim sepuasnya untuk setiap pembelian produk pemanis makanan seperti diskon hingga 50 persen, gratis ongkir, dan cashback. Jadi yuk segera kunjungi aplikasi Blibli sekarang dan nikmati setiap produk jenis pemanis buatan yang anda butuhkan!.(ismi)









