Sriwijayamedia.com- 56 hari menjelang pemilihan umum (pemilu) 14 Februari 2024, ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu Damai (AMP2D) menggelar aksi damai di depan gerbang utama gedung KPU RI Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat , Kamis (21/12/2023) sore.
Aksi ini sengaja digelar untuk menyerukan kepada seluruh masyarakat, khususnya para mahasiswa agar ikut mendukung dan menyukseskan jalannya pemilu 2024.
Sejumlah kampus yang bergabung dalam aksi ini antara lain dari eksponen mahasiswa dari Kampus se-Jakarta Raya diantaranya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, PTIQ Jakarta, Universitas Saintek Muhammadiyah (USM), Universitas Pamulang (UNPAM) ITB Ahmad Dahlan (ITB-AD), Universitas Singaperbangsa Karawang, STIE Budi Pertiwi Karawang. STT Karawang, UNKRIS, Unindra, Uhamka, UNU, UT, STAIMI, Binawan, UBSI, dan Universitas Horizon.
Juru bicara (jubir) aksi Laode membenarkan aksi kali ini adalah untuk mendukung pelaksanaan pemilu 2024 yang damai dan tertib.
“Jadi aksi kita kali ini adalah aksi yang memang betul-betul mendukung pemilu damai, pemilu yang tertib. Bersama-sama dengan aliansi mahasiswa ini menyuarakan agar dalam pemilu damai tidak ada yang namanya provokasi, tidak ada lagi yang namanya dari masing-masing kita atau menebarkan berita-berita hoax/fitnah. Semua dilakukan dengan adab beretika sesuai aturan atau undang-undang yang berlaku. Kami adalah kelompok mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu Damai,” ujar Laode.
Setali tiga uang, Koordinator lapangan (korlap) AMP2D Mada, disela-sela aksi menjelaskan para mahasiswa mengambil sikap dalam proses pemilu yang akan datang, bersama-sama mewujudkan pemilu dengan menjaga kehormatan almamater, bangsa, dan negara. Bergerak bersama menuju pemilu yang damai dan berintegritas.
“Marilah kita jaga solidaritas dan integritas sebagai agen perubahan, tidak tergoyahkan oleh upaya-upaya yang bertujuan merusak persatuan kita”, seru Mada dari atas mobil komando aksi.
Sebelum meninggalkan gedung KPU RI, tiga orang perwakilan mahasiswa secara bergantian membacakan tuntutan aksi, yaitu : pertama menolak provokasi terhadap mahasiswa, untuk kepentingan politik.
Penolakan terhadap segala bentuk provokasi yang ditujukan kepada kalangan mahasiswa demi kepentingan politik tertentu.
Kedua menyesalkan aksi-aksi tanpa adab, menghasut, dan memfitnah. Ketiga mendukung pemilu damai dan beretika.
Mada juga menegaskan jika mahasiswa adalah garda terdepan perubahan. Oleh karena itu, sebaiknya turut mendukung pemilu yang damai, adil, dan beretika.
Menggunakan hak suara dengan bijak, memilih calon-calon yang memiliki integritas, dan terus mengawasi jalannya proses pemilu untuk kepentingan bersama.
“AMP2D bersatu dalam semangat keadilan dan perdamaian, ingin menyampaikan seruan aksi untuk menjaga keamanan dan ketertiban damai, bebas dari provokasi dan gejolak politik yang merugikan,” terang Mada. (Santi)