Sriwijayamedia.com – Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari mengutuk keras penyerangan RS Indonesia di Gaza oleh Teroris Zionis Israel yang telah menewaskan petugas medis, pasien, anak-anak, perempuan dan para pengungsi yang berlindung di dalam RS Indonesia.
“Sudah 13.000 nyawa gugur sebagian besar bayi dan anak-anak di Gaza Palestina 45 hari terakhir ini. Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI mengutuk keras tindakan biadab zionis Israel dan semua pihak yang telah membumihanguskan Gaza, menghancurkan RS, gereja, masjid, semua fasilitas penyangga kehidupan di Gaza, Biadab!,” tegas Kharis, dalam keterangan pers tertulis kepada media, Senin (20/11/2023).
Seperti banyak fasilitas kesehatan lainnya di Gaza, RS Indonesia yang didirikan pada 2016 dengan pendanaan dari organisasi-organisasi Indonesia, telah berhenti beroperasi.
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza Ashraf Al Qidra mengatakan sekitar 700 orang, termasuk dari tim medis dan korban luka, berada di dalam RS tersebut.
“Saya meminta Pemerintah RI, khususnya Ibu Menlu untuk bersama dengan Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina dan Sekjen OKI, untuk menggalang dukungan, terutama negara-negara anggota tetap DK PBB atau sering kita sebut P5 agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat juga dilakukan tanpa hambatan,” tegas Kharis.
Kharis menambahkan, saat ini beberapa Menlu negara-negara OKI mengunjungi Cina untuk membahas masalah konflik di Gaza.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari Paragraf 11 dari Resolusi KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab, yang diselenggarakan di Riyadh pada 11 November 2023 lalu. Saat ini Cina memegang Presidensi DK PBB.
Para Menlu OKI mengharapkan agar Cina dapat mendukung upaya yang sedang dilakukan para Menlu OKI tersebut.
“Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB harus mendorong resolusi tegas PBB untuk menghentikan segala pelanggaran HAM yang sedang berlangsung terhadap Palestina. Jelas sekali serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional,” pungkas anggota DPR RI asal Solo ini. (adjie)









