Sriwijayamedia.com – Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sumsel Drs H Edward Candra, MH., membuka kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah (pemda) melalui horizontal learning program percepatan penyediaan akses air minum (P3AM), gelaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, di Ballroom The ALTS Hotel Palembang, Rabu (8/11/2023).
“Sumsel memiliki luas wilayah 86.769,34 KM2, jumlah penduduk 8.657.008 jiwa pada tahun 2022, terdiri dari 17 kabupaten/kota. Capaian pembangunan Sumsel yang di lihat melalui capaian indikator spesifik diantaranya yaitu tingkat kemiskinan Sumsel pada tahun 2022 mencapai 11,78 persen masih di bawah nasional. Sedangkan tingkat kemiskinan ekstrem terus menurun menjadi 1,41 persen pada September 2022 dan mampu berada di bawah angka nasional yang sebesar 1,74 persen,” ujar Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Drs H Edward Candra, MH.
Kemudian, tingkat pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2023 capai 5,04 persen, nomor 2 tertinggi di Pulau Sumatera. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) capaian provinsi Sumsel pada tahun 2022 mencapai 70,90 persen.
Di sektor Kesehatan tren prevalensi balita Stunting provinsi Sumsel tahun 2022 menunjukkan penurunan yang signifikan.
Pada tahun 2021 sebesar 24,8 persen menurun sangat signifikan pada tahun 2022 menjadi 18,6 persen, capaian ini lebih tinggi dari nasional sebesar 21,6 persen. Seluruh kabupaten/kota di Sumsel telah menjadi lokus prioritas intervensi stunting terintegrasi tahun 2018-2022.
“Terkait infrastuktur dasar sektor air minum, dapat kami sampaikan bahwa capaian akses air minum layak Provinsi Sumsel pada tahun 2022 mencapai 86,35 persen, masih di bawah capaian Nasional sebesar 91,05 persen, dan untuk capaian sanitasi Sumsel pada tahun 2022 capai 78,62 persen, masih dibawah capaian nasional sebesar 80,92 persen,” ungkapnya.
Begitupun kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) se Sumatera hanya ada 2 PDAM yang termasuk kategori sehat yaitu PDAM Kota Palembang dan Kabupaten Muba, berdasar hasil evaluasi kinerja yang dilaksanakan Kementerian PUPR pada tahun 2022.
Penyediaan air minum merupakan kebutuhan hidup dasar yang menjadi salah satu program intervensi sensitif stunting.
Hal ini menjadi perhatian kita bersama untuk peningkatan pelayanan air minum dalam jangka panjang, dan Kota Palembang telah di bangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2023 dengan target layanan 21.700 sambungan rumah.
“Pembangunan SPALD-T tersebut merupakan hibah dari pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, yang di tindak lanjuti dengan kesepakatan antara Kementerian PUPR, Pemprov Sumsel dan pemerintah kota Palembang,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disperkim Sumsel Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM,. ASEAN.Eng., menambahkan dengan adanya instalasi air limbah ini diharapkan Kota Palembang dapat menyajikan lingkungan sehat.
“Untuk yang menikmati SPALD-T di Kota Palembang sudah ada sebagian. Sumsel hanya mendorong percepatan dan pemanfaatannya saja,” ucapnya.(ton)