Sriwijayamedia.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mencatat terjadi penurunan angka kematian ibu saat melahirkan pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Dinkes OKU Dedy Wijaya,, SKM., M.Kes., melalui Plt Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes OKU Afua Amuri, terdapat 5 kasus kematian ibu melahirkan dari total 4.745 ibu yang melahirkan pada tahun 2023.
Sementara itu, pada tahun 2022 terdapat 12 kasus kematian dari 6.779 ibu melahirkan.
“Meskipun masih ada kasus kematian ibu melahirkan, namun jumlahnya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Afua, Rabu (29/11/2023).
Afua melanjutkan, hal itu disebabkan keterlambatan dalam mendeteksi dan mengambil keputusan saat proses rujukan, serta penanganan yang tidak memadai karena kurangnya pengetahuan masyarakat.
“Perlunya mendeteksi faktor risiko kehamilan melalui screening kesehatan minimal enam kali dan dua kali USG. Itu bisa dilaksanakan di Puskesmas terdekat,” tutur Afua.
Kemudian, sambung dia, Bidan Desa turut aktif mengunjungi rumah ibu hamil (Bumil) yang memiliki risiko tinggi (Resti) dan memberikan edukasi terkait bahaya resiko kehamilan.
“Serta pendampingan terhadap Bumil Resti untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit,” papar Plt Kabid Kesmas.
Ia mengimbau kepada Bumil di Kabupaten OKU untuk memanfaatkan fasilitas Puskesmas dengan melakukan pemeriksaan kehamilan seperti USG.
Mengingat, kata Afua, 18 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten OKU telah dilengkapi alat Ultrasonografi (USG).
“Periksakan kehamilan di puskesmas terdekat dan itu gratis. Idealnya selama kehamilan dilakukan dua kali USG pada trimester pertama dan kedua,” tegasnya.(rnj)