Sriwijayamedia.com- Presiden Partai Buruh Said Iqbal menghadiri sidang ILO Governing Body, di Jenewa, Swiss.
Said menceritakan bagaimana solidaritas perjuangan buruh dalam menyuarakan kemerdekaan untuk Palestina.
Tentunya, suara tersebut juga tak jauh berbeda, dengan apa yang dikehendaki oleh sebagian luas masyarakat di dunia, termasuk bagi Partai Buruh sendiri.
“Dalam sidang ILO Governing Body ini, memang ada 2 agenda besar yang tengah dibahas, yakni terkait kenaikan upah dan perang Israel-Palestina. Dan bagi Partai Buruh sendiri, kami tetap konsen terhadap kemerdekaan Palestina, dengan menyatakan Stop Perang,” ujar Said Iqbal, dalam konferensi pers, Jum’at (3/11/2023).
Deputi Governing Body (GB) International Labour Organization (ILO) menyampaikan bahwa ada beberapa point yang dihasilkan dari sidang yang turut menyertakan 180 negara sebagai pesertanya.
“Pertama adalah bahwa 90% mereka yang hadir (anggota ILO) telah sepakat untuk menghentikan perang. Kemudian juga menghasilkan bahwa Kemerdekaan Palestina mengikuti Resolusi PBB. Selanjutnya untuk mengirim Bantuan Internasional serta mengirim pasukan perdamaian,” terang Said Iqbal.
ILO sendiri merupakan organisasi internasional satu-satunya di bawah PBB yang beranggotakan 3 unsur, yakni pemerintah, pengusaha dan pekerja.
Said tak memungkiri bahwa dari pemerintah dan pekerja telah sepakat untuk memberikan yang terbaik bagi Palestina, meski mengalami pertentangan dari unsur pengusaha.
“Dari unsur pemerintah sudah menyatakan stop perang dan grup buruh juga mendukung Palestina. Sementara dari pengusaha, memang mendukung Israel, tapi bukan perangnya,” imbuhnya.
Terakhir, Said Iqbal turut meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengakomodir hasil-hasil keputusan tersebut. Agar Perang Israel-Palestina yang telah memakan korban lebih dari 9.000 jiwa, bisa segera dihentikan.
“Kami meminta pemerintah agar segera menindaklanjuti sikap-sikap tersebut. Menghentikan perang, sebab semua negara di Sidang ILO telah mengatakan tindakan Israel brutal, dan melakukan penjajahan. Serta meminta kepada Presiden, melalui Kementerian Luar Negeri-nya, agar segera mendesak Majelis Umum untuk membentuk Pasukan Perdamaian. Sebab semua mendukung kemerdekaan Palestina melalui Resolusi PBB,” jelasnya.(Santi)