Sriwijayamedia.com – Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Setda Sumsel Drs Nelson Firdaus, MM., membuka secara langsung rapat koordinasi (rakor) pembentukan Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), gelaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, di ruang meeting Swarna Dwipa Hotel Palembang, Kamis (2/11/2023).
Turut hadir di dalam acara rakor TPKJM antara lain Kepala Dinkes Provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes., Sp.KKLP., Kepala Bidang P2P Dinkes Sumsel H Ferry Yanuar, dan lainnya.
“Kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari kesehatan dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh,” terang Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Sumsel Drs Nelson Firdaus.
Studi bank dunia (world bank) pada tahun 2021 di beberapa negara, menunjukkan bahwa hari-hari produktif yang hilang atau dissability adjusted life years (dalys) sebesar 8,1 persen dari “Global burden of disease”.
Hal itu disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka ini lebih tinggi dari pada dampak yang disebabkan oleh penyakit tuberculosis (7,2 persen), kanker (5,8 persen), penyakit jantung (4,4 persen), maupun malaria (2,6 persen).
Lalu, masalah kesehatan jiwa mempunyai lingkup yang sangat luas serta saling berhubungan satu dengan lainnya.
“Apabila kita mengangkat data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan pada tahun 2018. Dimana menunjukkan bahwa gangguan mental remaja dan dewasa terdapat 140 per 1.000 anggota rumah tangga, gangguan mental anak usia sekolah terdapat 104 per 1.000 anggota rumah tangga, dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini,” terangnya.
Dia menyebut masalah kesehatan jiwa di masyarakat bukan hanya meliputi permasalahan yang jelas sudah terganggu jiwanya, tetapi juga berbagai problem psikososial, bahkan berkaitan dengan kualitas hidup dan keharmonisan hidup.
Mengingat makin kompleksnya masalah kesehatan jiwa di masyarakat, maka diperlukan pendekatan dan pemecahan masalah dengan persiapan dan langkah-langkah yang tepat. Pendekatan yang bersifat Multidisipliner dengan pelaksanaan yang bersifat lintas sektor.
“Guna melaksanakan program kerja sama dalam pembinaan kesehatan masyarakat di Indonesia dengan lebih mudah dan baik. Kita berharap Surat keputusan (SK) Gubernur mengenai TPKJM dapat diimplementasikan sesuai tugas masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes., Sp.KKLP., menambahkan tujuan dari TPKJM ini salah satunya untuk menjaga jiwa masyarakat mulai dari anak-anak sampai ke dewasa.
“TPKJM di kabupaten/kota akan kita bentuk, dan ini merupakan yang pertama. Hal yang melatarbelakangi TPKJM karena mengantisipasi peningkatan kasus kejiwaan, masalah narkoba, dan lainnya,” jelasnya.(ton)