Sriwijayamedia.com – Di akhir tahun ini inflasi cenderung naik. Untuk itu, diperlukan kerja keras semua pihak untuk mengendalikan inflasi.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si., usai menghadiri kegiatan High Level Meeting and Capacity Building (HLM and CB) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Sumsel, gelaran Biro Perekonomian Setda Sumsel bekerja sama Bank Indonesia (BI), di Grand Ballroom Santika Premiere Hotel Bandara Palembang, Kamis (9/11/2023).
“Seperti cabai kenapa naik, karena pasokannya berkurang, dan langkah yang dilakukan menambah pasokan,” tutur Pj Gubernur Sumsel.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap TPID 18 kabupaten/kota bersama dengan instansi terkait dan instansi vertikal dapat menyamakan persepsi dalam pengendalian inflasi.
Pada prinsipnya, dalam pengendalian inflasi semua pihak harus bersama-sama berupaya mengendalikan inflasi.
“Dalam jangka pendek, kita harus bekerja sama dengan daerah penghasil cabai. Kedua dalam jangka panjang menanam cabai,” urainya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumsel Ricky Perdana Gozali memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2024 positif.
“Ada yang harus kita perhatikan yakni pengaruh dari global. Kita perkirakan pertumbuhan ekonomi Sumsel masih 4,3 persen sampai 5,3 persen,” ucapnya.
Tujuan ekspor Indonesia didominasi tujuan negara Cina. Sehingga diyakini akan berpengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi di Sumsel.(ton)