Sriwijayamedia.com – Kepala Biro (Karo) Perekonomian Setda Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., MM., menutup secara resmi rangkaian kegiatan Acara Puncak Roadshow Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se Sumsel dan bulan Inklusi Keuangan Tahun 2023, di halaman parkir kendaraan OPI Mall Palembang, Sabtu (28/10/2023).
“Inklusi keuangan telah menjadi salah satu topik pembahasan utama di dunia dalam rangka mendorong perekonomian yang berkelanjutan, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan,” tutur Henky.
Pemerintah terus mendorong inklusi keuangan serta meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, sehingga upaya-upaya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan juga merata dapat diraih.
Menurut survey yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumsel terus mengalami peningkatan.
Indeks literasi keuangan Sumsel pada tahun 2022 lalu tercatat sebesar 52,73 persen, lebih tinggi dari indeks literasi rata-rata nasional sebesar 49,68 persen dari target nasional pada tahun 2024 yang harus dicapai sebesar 53 persen.
Begitu pula dengan indeks inklusi keuangan tercatat sebesar 88,57 persen meningkat dari sebelumnya dan di atas indeks rata-rata inklusi nasional yang hanya sebesar 85,10 persen dari target nasional pada tahun 2024 yang harus dicapai sebesar 88 persen.
“Ini merupakan tugas kita bersama TPAKD Provinsi dan kabupaten/kota untuk terus melakukan upaya melalui program kerjanya yang telah di tetapkan agar target nasional pada tahun 2024 tersebut dapat tercapai dan juga agar dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah dan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan IPM Regional dan PDRB,” ungkapnya.
Rangkaian roadshow sosialisasi optimalisasi program unggulan dan program kerja TPAKD Sumsel tersebut berupa literasi dan inklusi keuangan bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), petani, peternak, pekebun, nelayan dan anggota TP PKK kabupaten/kota dengan fasilitasi akses permodalan melalui kredit bunga murah atau proses cepat dengan skema kredit pembiayaan melawan rentenir (KPMR), kredit usaha rakyat (KUR) UR dan/atau KUR klaster serta kredit pembiayaan sektor prioritas (K/PSP) pertanian bagi pelaku UMKM ke 17 kabupaten/kota se Sumsel.
Penyelenggaraan roadshow sosialisasi, edukasi dan inklusi keuangan kepada 17 kabupaten/kota tahun 2023 ini merupakan bentuk kontribusi dan kolaborasi dari Pemprov Sumsel, OJK, Kementrian Lembaga dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang tergabung dalam TPAKD serta pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) bersama-sama mendukung pemerintah melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) membantu masyarakat yang berpendapatan rendah (UMKM) untuk bangkit dan pulih atas dampak pandemic Covid-19 dan konflik geopolitik dunia.
Selain itu, kegiatan roadshow ini merupakan bentuk sinergi dan dukungan kepada TPAKD setiap kabupaten/kota se Sumsel dan akselerasi peningkatan literasi dan inklusi produk dan layanan keuangan kepada masyarakat di seluruh daerah secara merata tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga kepada masyarakat yang ada di daerah 17 kabupaten/kota se Sumsel.
“Penghargaan yang tinggi juga kami sampaikan kepada Kementerian Agama dan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi/kab/kota dan Lembaga Jasa Keuangan perbankan maupun non Bank khususnya Bank Sumsel Babel yang mendukung penuh program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan One Village One Agent yang termasuk dalam rangkaian kegiatan program kerja TPAKD Tahun 2023,” urainya.
Capaian program KEJAR sampai dengan triwulan II tahun 2023 tercatat sebanyak 52,73 juta rekening tabungan segmen anak/pelajar atau sebesar 83,24 persen dari total 64,6 juta pelajar dengan total nominal sebesar Rp 29,13 triliun.
TPAKD Provinsi Sumsel bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel selama pelaksanaan roadshow ke 17 kab/kota telah membantu membuka rekening pelajar sebanyak 1.700 rekening.
Sementara Laku Pandai Provinsi Sumsel pada posisi September 2023 mengalami penurunan dari sisi agen keseluruhan menjadi 42.780 atau menurun 29,3 persen dari tahun sebelumnya (year on year).
Selaras dengan jumlah agen, Jumlah Rekening BSA juga mengalami penurunan menjadi 252.388 atau menurun sebesar 3,2 persen (year on year).
“Kami meyakini bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai layanan keuangan, memperluas akses keuangan, dan mengembangkan ekonomi usaha mikro kecil dan menengah di Sumsel yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” imbuhnya.(ton)