Oleh :
Abdi Aditya, Mahasiswa Jakarta asal Konawe
Pemimpin yang memiliki integritas tinggi selalu patuh dan taat terhadap setiap norma, aturan dan ketentuan yang berlaku, tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan dan selalu bertindak untuk kepentingan orang banyak serta melayani masyarakat tanpa pandang bulu.
Pemimpin ialah seseorang yang mampu mengakomodir daripada aspirasi masyarakatnya, bukan ia yang mendzolimi rakyatnya sendiri.
Berbicara soal kedzoliman, di Kabupaten Konawe menuai konflik dengan hadirnya Pj Bupati Konawe di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pj Bupati Konawe Harmin Ramba dengan hadirnya di Kabupaten Konawe dinilai ada beberapa konflik horizontal yang belum terselesaikan dan telah membuat beberapa mahasiswa Jakarta asal Kabupaten Konawe bingung.
Salah satu masalah ialah terkait kasus Doni Amansa, anggota Paskibraka asal Kabupaten Konawe yang didzolimi Pj Bupati Konawe saat masih menjabat sebagai Ketua Kesbangpol.
Doni Amansa terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional Provinsi Sultrq pada 28 Juli 2023 lalu. Akan tetapi dengan hadirnya Pj Bupati Konawe Harmin Ramba telah membuat konflik horizontal yang dinilai sangat fatal.
Yang menjadi pertanyaan teman-teman mahasiswa jakarta asal Kabupaten Konawe kenapa bisa Doni Amansa diganti oleh anak dari perwira polisi. Padahal H-1 sudah siap diberangkatkan untuk melaksanakan Paskibraka Nasional di Istana Merdeka.
Ini menjadi sebuah pertanyaan mahasiswa Konawe kepada Pj Bupati Konawe. Karena telah melakukan kedzoliman terhadap Doni Amansa, pelajar asal Kabupaten Konawe Provinsi Sultra.
Harapan kami sebagai putra daerah Kabupaten Konawe, agar kesalahan ini tidak terjadi lagi kepada teman-teman pelajar dalam kepemimpinan Pj Bupati Konawe saat ini.(Santi)