Sriwijayamedia.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI mengklaim kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) cenderung mengalami penurunan.
Hingga 16 Oktober lalu, tercatat ada 158 kasus ISPA. Jika dibandingkan dengan hari ini Rabu 18 Oktober, ada 124 kasus ISPA.
“Artinya ada penurunan 34 kasus ISPA di OKI. Trend penurunan kasus ISPA di Kabupaten OKI ini terjadi dalam seminggu terakhir,” kata Kepala Dinkes OKI H Iwan Setiawan, S.KM., M.Kes., Rabu (18/10/2023).
Untuk sebaran kasus ISPA per kecamatan per kelompok umur, masih kata Iwan, paling banyak terjadi di Kecamatan Kayuagung.
Per hari ini, kasus ISPA masih tinggi di Kecamatan Kayuagung sebanyak 22 kasus, disusul Kecamatan Tulung Selapan 8 kasus. Sementara di kecamatan lain terpantau sedikit.
Meski demikian, para tenaga kesehatan (Nakes) dan obat-obatan telah disiagakan.
Saat ini, Dinkes OKI terus menggencarkan layanan kesehatan kepada personel Satgas dan masyarakat.
“Personel yang tergabung dalam Satgas karhutla sangat rentan terpapar oleh asap berdampak pada terserangnya ISPA, meskipun belum ada laporan ada personel yang terpapar ISPA,” papar Iwan.
Dia mengaku pihaknya memberikan layanan preventif kepada petugas pemadam Karhutla dan masyarakat terdampak seperti membagikan masker, obat serta vitamin dan penyuluhan kepada masyarakat.
Iwan mengatakan penyakit yang rentan diderita oleh satgas Karhutla di musim kemarau yaitu ISPA dan diare.
“Pemeriksaan kesehatan bagi petugas pemadam karhutla dan pemberian obat sesuai keluhan penting, ditambah pemberian vitamin untuk menjaga kebugaran,” jelasnya.
Iwan mengaku jajaran Puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan diminta untuk berkoordinasi dengan Kapolsek, Danramil, dan Camat untuk memberi layanan kesehatan kepada Satgas yang sedang bertugas.(jay)