Sriwijayamedia.com- Sebagai upaya mencegah terjadinya pelanggaran pemilu, Bawaslu Lahat menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif, berlangsung di Hungry Pedya Lahat, Senin (9/10/2023).
Adapun peserta dalam sosialisasi ini terdiri dari Organisasi Kepemudaan (OKP), komunitas, mahasiswa, organisasi kampus, pelajar, dengan narasumber internal Bawaslu Lahat.
“Pengawasan pemilu adalah kegiatan mengamati (melihat, mencatat hasil amatan), mengkaji (melakukan sistematisasi hasil amatan kedalam format 5W+1H), memeriksa (kesatuan aturan) dan menilai (benar atau salah serta konsekuensi) proses penyelenggaraan pemilu,” kata Ketua Bawaslu Lahat Nana Priana.
Menurut dia, pengawasan dan pemantauan pemilu merupakan satu bagian dari upaya control terhadap proses penyelenggaraan pemilu..
Salah satu indikator negara demokratis ialah adanya pemilu yang bebas, sesuai dengan hati nurani, tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
“Ini bentuk ikhtiar Bawaslu Lahat dalam mengajak masyarakat untuk bisa aktif dan terlibat menjadi pemantau pemilu dalam pengawasan partisipatif pada pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2024 mendatang,” terangnya.
Berkaca pada pemilu sebelumnya, bentuk dan macam pelanggaran masih sering terjadi, meskipun pengawas pemilu dan jajarannya telah berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pengawasan melalui strategi preventif/pencegahan.
Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Lahat Mahlizah memaparkan tentang kulit luar seputar pengawasan partisipatif dan metode kampanye pemilu.
Mahlizah menginginkan peran masyarakat luas dalam upaya melakukan pencegahan untuk terjadinya pelanggaran pemilu yang berkemungkinan terjadi.
Setali tiga uang, Kordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Lahat Andra Juarsyah menambahkan, salah satu langkah penting yang dilakukan Bawaslu Lahat debgan menggandeng organisasi kemahasiswaan serta kelompok ormas lainnya dalam memberikan informasi terkait kelembagaan maupun pendidikan politik pemilu, guna mewujudkan pemilu jujur, adil dan berintegritas.
“Harapan bersama di Kabupaten Lahat untuk Pengawasan Pemilu partisipatif harus lebih aktif,” imbuhnya.
Bawaslu mengedepankan dua isu yang penting dalam pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 di Kabupaten Lahat. Pertama kesetaraan gender, kedua penyandang disabilitas.
Bawaslu mengupayakan kedua isu tersebut menjadi perioritas utama dalam mendapat layanan pada pencoblosan nanti pada pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang.(Sisil)