Sriwijayamedia.com – Intervensi maksimal sejak satu tahun belakangan yang dilakukan Pj Bupati Apriyadi Mahmud dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem menunjukkan tren positif.
Ini diperkuat dengan terobosan program program yang menyasar langsung masyarakat kategori miskin ekstrem yang dilakukan Pj Bupati Apriyadi dengan mengerahkan semua OPD di lingkungan Pemkab Muba.
“Kami melihat dari inovasi program yang telah berjalan sejak satu tahun belakangan ini Muba sudah on the track mengentaskan kemiskinan ekstrem, ini sudah sangat baik,” tutur Deputi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan sekaligus Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Dr Ir Suprayoga Hadi, MSP., saat menerima audiensi Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud di Setwapres Jakarta, Jum’at (8/9/2023).
Dia menilai, terobosan program yang menyasar warga miskin ekstrem seperti BANTU UMAK dan bantuan lainnya harus di top up sasarannya ke desil 2,5 dan program tersebut patut ditularkan secara nasional.
“Ini mungkin yang harus didorong ke depan, agar mereka penerima bantuan ke depan tidak down grade atau kembali masuk kategori miskin ekstrem, dan akan menjadi pertimbangan kami agar bisa ditularkan di level nasional,” ujarnya.
Dia melanjutkan, sistem pola keroyokan pengentasan kemiskinan di Muba yang melibatkan semua OPD dan lintas sektoral diyakini menuai hasil penurunan drastis angka kemiskinan ekstrem di tahun 2024 nanti.
“Kami yakin kalau pola terobosan program pengentasan kemiskinan ekstrem di Muba ini terus digencarkan, tentu penerima manfaat kategori miskin ekstrem akan banyak yang graduasi,” harapnya.
Dia menambahkan, strategi kedepan dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Muba harus di upgrade lagi. Salah satunya dengan menambah nilai manfaat kepada sasaran penerima manfaat.
“Melihat upaya upaya ini kami optimistis Muba akan turun dengan maksimal angka kemiskinan ekstremnya,” terangnya.
Sementara itu, Pj Bupati Apriyadi Mahmud memaparkan luasnya wilayah Kabupaten Muba dan besarnya jumlah penduduk menjadi tantangan tersendiri dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Meski demikian, kami tidak hanya wait and see saja untuk mengentaskan angka kemiskinan ekstrem, program upaya menekan kemiskinan ekstrem di Muba akan terus digencarkan,” tutur mantan Kepala Dinsos Sumsel.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya (Unsri) ini mengungkapkan saat ini terdata ada sebanyak 9.000 KK masuk kategori miskin ekstrem dan dibantu dengan program BANTU UMAK.
Selain itu, warga juga diberikan asuransi ketenagakerjaan kategori pekerja sektor informal yang mulai diterapkan Desember 2023 nanti.
Pj Bupati Apriyadi meminta pendampingan kepada TNP2K agar keberlanjutan pengentasan kemiskinan ekstrem di Muba benar-benar bisa membuat penerima manfaat ter-graduasi dari miskin ekstrem.
Pada tahun 2024, Pemkab Muba akan menganggarkan sebesar Rp71 miliar untuk pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Kami minta TNP2K terus mendampingi kami untuk mengentaskan kemiskinan di Muba, demi meningkatkan taraf hidup warga Kabupaten Muba,” jelasnya. (Berry)