Sriwijayamedia.com – Berdasar prakiraan cuaca dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, sejumlah wilayah Sumsel bagian Timur, termasuk Muba akan mengalami curah hujan rendah antara 0+50 mm pada 10 hari kedua Agustus yakni 11-20 Agustus 2023.
Kepala BPBD Muba Pathi Riduan menjelaskan bahwa hujan memiliki beberapa kategori.
“Hari tanpa hujan itu istilah saja. Umum kita mengenalnya dengan kemarau,” kata Pathi, Senin (14/8/2023).
Untuk Muba, masih kata dia, ada kemungkinan turun hujan. Setidaknya ada 4 kategori hari tanpa hujan atau kemarau di Muba.
Pertama siklus sangat pendek, yakni siklus tidak turun hujan dalam waktu 1-5 hari. Kedua, siklus pendek, artinya tidak turun hujan dalam waktu 6-10 hari.
Ketiga, siklus menengah adalah siklus tidak turun hujan dlm waktu 11-20 hari. Terakhir siklus panjang yang berarti saat ini menimpa maka tidak turun hujan dlm 21-30 hari.
“Nah di Muba masih tetap akan ada hujan sesuai siklus yang ada. Namun waktunya diperkirakan pendek dengan curah hujan rendah,” jelas Pathi.
Menanggapi situasi yang bakal dialami Bumi Serasan Sekate, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud menyampaikan sejumlah imbauan.
“Masyarakat tak perlu panik. Pemerintah telah menyiapkan beberapa skema mengatasi curah hujan yang diprakirakan rendah dan pendek,” pinta Bupati .
Selain itu, kepada masyarakat tetap gunakan air bersih secara bijak, menjaga kebersihan lingkungan di sekitar dan waspada kebakaran.
Caranya jangan membakar sampah sembarangan karena ini bahaya bisa menimbulkan akibat lebih besar.
Selanjutnya cuaca panas dapat menimbulkan kebakaran rumah akibat korsleting listrik dan lainnya. Maka sebelum meninggalkan rumah periksa saklar saklar lampu dan hindari kabel kabel yang menumpuk serta periksa juga gas di dapur.
“Satu lagi, ayo jaga alam dengan cara tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan karena berpotensi menimbulkan kebakaran rumah, kebun dan lahan,” jelas Apriyadi. (berry)