Sriwijayamedia.com- Memperingati Hari Teknologi Nasional, Garapan Indonesia mengadakan diskusi panel dengan tema ‘Memberantas Judi Online Melalui Inovasi Teknologi’, di Lapangan Warga, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023).
Diskusi ini dimoderatori langsung salah satu Founder Garapan Indonesia Fauzan Raisal Misri dengan mengundang 3 (tiga) narasumber, yakni Riyan Hidayat (Sekjen DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan), Rizki Ameliah (Koordinator Literasi Digital Masyarakat Kominfo) dan Singgih (Tokoh Pemuda Desa Cikasungka).
Adapun maksud kegiatan ini ialah mengajak masyarakat untuk mau memulai mengembangkan inovasi digital.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna sosial media terbesar di dunia. Namun, dengan jumlah pengguna yang besar tersebut belum tentu dapat menjamin para pengguna pun memiliki kualitas yang baik dalam penggunaannya,” kata Koordinator Literasi Digital Masyarakat Kominfo Rizki Ameliah, Jum’at (11/8/2023).
Salah satunya adalah keberadaan konten negatif seperti hoax. Banyak sekali dari masyarakat yang mudah percaya dengan konten yang tersebar sebelum memverifikasi atau mencari tahu lebih dulu.
Dia juga mengajak masyarakat, terutama kepada ibu-ibu untuk “melek” digital. Dengan melek terhadap digital, dapat menghindari kita dari konten-konten negatif yang dapat merusak pribadi dan sosial masyarakat.
Sementara itu, Sekjen DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Riyan Hidayat menyebut ada 4 prinsip yang harus menjadi pegangan masyarakat, terutama anak-anak muda, baik yang sudah terlanjur ataupun yang belum bermain judi online.
Pertama harus punya basis ideologi yang kuat. Dengan basis ideologi yang kuat, dapat mencegah dari pengaruh buruk yang datang dari luar. Kedua, punya wawasan literasi yang luas. Dengan wawasan yang luas, akan mudah bagi kita mengetahui dampak buruk dari judi online. Sebab orang yang memiliki literasi luas, akan memperhitungkan setiap langkah yang hendak diambil.
Ketiga, skill (keterampilan). Dengan memiliki keterampilan, dapat lebih mudah untuk mencari pekerjaan yang halal.
“Keempat, networking (jaringan). Dengan memiliki jaringan luas, dapat lebih mudah menjangkau apapun dengan mudah, baik itu informasi, pengetahuan, pengalaman, pertemanan hingga pekerjaan dengan mudah,” imbuhnya.
Tokoh Pemuda Desa Cikasungka Bung Singgih mengatakan setidaknya ada 3 (tiga) alasan mengapa banyak dari anak muda, terutama anak muda di Desa Cikasungka yang terjerumus judi online.
Pertama karena tidak adanya wadah yang menampung mereka dalam berkreatifitas. Kedua, pengetahuan yang minim terhadap bahaya judi online. Ketiga, sulitnya mencari lapangan pekerjaan.
“Ketiga hal inilah yang membuat mereka mengambil jalan pintas dalam mencari peruntungan agar tetap dapat bertahan hidup,” terangnya.(Santi)