Kumpulkan PKF, Kepala Disbun Sumsel Tekankan Hal Ini

Disbun Sumsel melaksanakan pertemuan penyegaran PKF kegiatan peremajaan kelapa sawit pekebun, di ruang meeting Hotel Ibis Palembang Sanggar, Kamis (24/8/2023)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel melaksanakan pertemuan penyegaran Petugas Kemajuan Fisik (PKF) kegiatan peremajaan kelapa sawit pekebun dalam kerangka pendanaan Badan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP – KS) tahun 2023, di ruang meeting Hotel Ibis Palembang Sanggar, Kamis (24/8/2023).

yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa, M.Si yang diselenggarakan di Ruang Meeting Hotel Ibis Palembang Sanggar, Kamis (24/8/2023).

Bacaan Lainnya

Kepala Disbun Sumsel Ir Agus Darwa, M.Si., menyatakan Sumsel memiliki potensi besar untuk pengembangan perkebunan, dengan alokasi ruang seluas 3,8 juta hektar dalam RTRW atau seluas 43,7 persen dari luas daratan di Sumsel (9,1 juta hektar).

Hingga tahun 2023, total luas areal perkebunan capai 2,95 juta hektar.

“Salah satu komoditas unggulan di Sumsel adalah tanaman kelapa sawit dengan luas areal capai 1,23 juta hektar, produksi CPO sebesar 3,4 juta ton per tahun,” ujarnya.

Dia mengaku Pemprov Sumsel berkomitmen mendukung pengembangan di sub sektor perkebunan.

Hal ini didasarkan pada lahan yang masih cukup tersedia, kesesuaian agro ekosistem, prospek permintaan pasar, serta adanya dukungan dan kebijakan pemerintah pusat dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas pada sub sektor perkebunan.

“Peremajaan kelapa sawit di Sumsel melalui dana BPDP KS telah dimulai saat dilaunching oleh Presiden RI Ir Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 di Sungai Lilin Kabupaten Muba,” ungkapnya.

Pada tahun 2023 Sumsel menargetkan program PSR seluas 15,050 hektar di 9 kabupaten/kota meliputi Muara Enim, Mura, Muratara, Banyuasin, OKI dengan progres rekomtek dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan telah capai sebanyak 9 kelembagaan pekebun yaitu seluas 1149,1 hektar.

Pemerintah melaksanakan program peremajaan kelapa sawit rakyat sebagai bentuk keberpihakan kepada pekebun rakyat dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit rakyat.

“Target peremajaan kelapa sawit harus dilakukan dalam bentuk tepat sasaran, tepat teknis, tepat biaya, tepat waktu, memiliki kelembagaan petani yang baik dan mampu melakukan kemitraan dan layak bank,” paparnya.

Untuk mencapai target itu perlu dilakukan koordinasi, konsultasi dan kerja sama baik dari setiap pihak terkait dengan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit pekebun.

Sementara itu, Kabid KUP Disbun Sumsel Muhammad Irwansyah, SP., M.Si., menambahkan Sumsel adalah salah satu penyumbang dari ekspor kelapa sawit 5 terbesar secara nasional, dan nomer 3 secara Sumatera.

Tujuan peremajaan kelapa sawit merupakan sasaran strategis pemerintah dalam rangka percepatan peremajaan kelapa sawit yang sudah tidak produktif lagi.

“Jumlah petani/perkebunan pada komoditi ini sebanyak 227.251 kepala keluarga (KK) dan Sumsel sebagai produsen minyak sawit dengan volume ekspor sebesar 192.214 ton dengan nilai ekspor sebesar 209.661 ribu US$. Pada 17 Juli 2023  lalu telah dilaksanakan panen perdana kelapa sawit program peremajaan kelapa sawit rakyat seluas 1.050 hektar,” urainya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *