Fadli Zon Suarakan Dukungan Indonesia untuk Pembentukan Forum Parlemen BIMP-EAGA

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Pada tahun 1994, empat negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina mendirikan sebuah forum sub-regional yang dinamakan Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia – Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

Kini Parlemen keempat negara akan membentuk Forum Parlemen BIMP-EAGA dengan pertemuan pertama tahun 2024 di Filipina.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, yang memimpin delegasi Indonesia menyatakan dukungan penuh atas rencana pembentukan Forum Parlemen tersebut.

“Forum Parlemen BIMP EAGA didirikan sebagai sebuah strategi bersama untuk mempercepat pembangunan sosial ekonomi di daerah mereka yang kurang berkembang dan terpencil secara geografis,” kata Fadli Zon, dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Prakarsa tersebut, masih kata Fadli Zon, juga diarahkan untuk mendorong pertumbuhan perdagangan, investasi, dan pariwisata melalui rute pelayaran intra-wilayah baru dan jaringan udara serta proyek interkoneksi listrik.

Bidang kerja sama utama lainnya termasuk agribisnis, pariwisata, lingkungan, dan pendidikan sosial budaya.

Fadli Zon menambahkan, setelah hampir 30 tahun, seiring perkembangan demokrasi di Asia Tenggara, forum antar pemerintah yang diwakili Menteri Perekonomian masing-masing negara tersebut, dirasa perlu memiliki mitra bicara dari Parlemen.

“Apalagi dengan fungsi Parlemen seperti Legislasi, Anggaran dan Pengawasan yang penting dalam rangka mendukung implementasi agenda BIMP-EAGA di lingkup nasional masing-masing negara anggota,” terangnya.

Sehubungan pendirian Forum Parlemen BIMP-EAGA, di sela-sela Sidang Umum AIPA ke 44 di Jakarta, pada 5 – 10 Agustus 2023, Fadli Zon menyampaikan dukungannya terhadap usulan untuk membentuk Forum Parlemen BIMP-EAGA (BEPF).

“Pembentukan BEPF sangat kontekstual dan relevan dengan situasi kawasan saat ini. Kehadiran BEPF diharapkan mampu memberikan dorongan bagi peningkatan ekonomi dan pembangunan paska pandemi, tak hanya bagi keempat negara anggota, tetapi juga bagi Asia Tenggara secara keseluruhan,” tegasnya.

Fadli Zon juga menyampaikan bahwa kedepan, BEPF berfokus meningkatkan konektivitas diantara negara anggota, pemulihan sektor pariwisata, pemanfaatan teknologi digital, peningkatan akses pada sumber energi di kawasan, peningkatan rantai-pasok untuk komoditas utama pertanian dan perikanan, serta pembangunan berkelanjutan dan penyiapan sumber daya manusia dalam rangka menunjang perkembangan ekonomi dan industri hijau. (adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *