Buka Rakor TPID, Hal Ini Disampaikan Asisten II Setda Sumsel

Asisten II Setda Sumsel Ir Darma Budhy, ST., MT., rakor pelaksanaan TPID, di Auditorium Bina Praja, Selasa (22/8/2023)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu) dan Pembangunan Setda Sumsel Ir Darma Budhy, ST., MT., membuka secara langsung rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Provinsi Sumsel capacity building kebijakan dana insentif fiskal dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, Selasa (22/8/2023).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Biro (Karo) Perekonomian Setda Provinsi Sumsel Hengky Putrawan, Sekretaris Dinas (Sekdin) PUBMTR Sumsel Novian Aswardani, ST., MM., Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dishub Sumsel H R Achmad Fansyuri, SH., MT., dan undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

“Kami informasikan bahwa tingkat inflasi Sumsel pada Juli 2023 sebesar 2,38 persen atau lebih rendah dari tingkat inflasi nasional capai 3,08 persen,” kata Asisten II Setda Sumsel Ir Darma Budhy.

Untuk menjaga inflasi dilakukan melalui strategi 4 K, diantaranya ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi.

Soal ketersedian pasokan, pihaknya bersama TPID telah melakukan monitoring harga dan sidak ke pasar, gudang beras hingga distributor .

Selanjutnya bersama dengan tim satuan tugas (satgas) pangan beserta stakeholder terkait melakukan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), dan sidak ketersedian beras bersama satgas pangan.

“Satgas pangan terdiri dari Kepolisian Daerah (Polda), Bulog, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, dan juga dinas terkait dari Pemkot Palembang,” urainya.

Untuk keterjangkauan harga, Pemprov Sumsel bekerjasama dengan Perum Bulog melakukan kegiatan operasi pasar di beberapa kecamatan dalam Kota Palembang.

Selain itu, pihaknya juga mengadakan kegiatan penyaluran stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk komoditas beras medium, dan sebagainya.

“Hingga kini telah tersalurkan lebih kurang 20 ton per Februari tahun 2023. Langkah selanjutnya melakukan rapat koordinasi untuk melakukan penundaan kenaikan harga tarif perusahaan daerah air minum (PDAM),” paparnya.

Untuk kelancaran distribusi, pihaknya melakukan pengembangan kerjasama antar daerah, komunikasi efektif dengan melakukan pelaksanaan high level TPID Sumsel bersama TPID seluruh kabupaten/kota di Sumsel yang dimulai April 2023 lalu.

Bahkan pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel dalam rangka melaksanakan iklan layanan masyarakat guna mendukung program SPHP.

“Jadi kegiatan yang telah dilakukan TPID Sumsel sebagai upaya pengendalian inflasi,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *