Ancaman Topan Khanun, Persiapan Pemindahan Peserta Jambore Dunia Dimulai

Peserta Jambore Pramuka Sedunia ke 25 asal Indonesia segera keluar dari Bumi Perkemahan Sae Man Geum menghindari ancaman topan Khanun, Senin (7/8/2023)/sriwijayamedia.com-santi

Sriwijayamedia.com- Menanggapi pengumuman yang dikeluarkan oleh Pemerintah Korea Selatan (Korsel) agar peserta Jambore Pramuka Sedunia ke 25 segera keluar dari Bumi Perkemahan Sae Man Geum, mengingat Taifun Khanun yang bergerak mendekati Sae Man-Geum.

Malam ini para peserta Jambore Pramuka Dunia ke 25, khususnya dari Indonesia sudah berkemas-kemas untuk berpindah lokasi ketempat yang dianggap lebih aman. Bahkan rencana kepulangan seluruh peserta Jambore bisa jadi lebih cepat dari rencana semula pada 12 Agustus 2023.

Bacaan Lainnya

Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan Taifun Khanun tersebut. Kedubes RI di Seul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia

Persiapan pemindahan 39.000 peserta Jambore Pramuka Sedunia ke 25 dari Bumi Perkemahan Sae Man-Geum di Korea Selatan, mulai dilakukan Senin (7/8/2023).

Sementara pada Selasa, 8 Agustus 2023 akan dimulai pemindahan besar-besaran untuk menghindari amukan Topan Khanun yang diperkirakan akan melanda area bumi perkemahan pada 9 dan 10 Agustus 2023.

Seluruh proses pemindahan diatur oleh Pemerintah Korsel untuk memindahkan peserta yang masih ada dari 155 negara ke tempat yang lebih aman di Seoul dan sekitarnya.

Pemindahan akan dilakukan dengan mengerahkan sekitar 1.000 bus mulai pukul 08.00, dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 14 jam.

Untuk pergerakan pemindahan akan didahulukan peserta didik, dan dilanjutkan pemindahan orang-orang dewasa yang tergabung dalam Jambore, baik sebagai Contingent Management Team maupun Service Team.

Sementara itu, KBRI Seoul juga menyiapkan beberapa mahasiswa Indonesia yang bisa berbahasa Korea untuk membantu komunikasi antara para peserta didik dengan pihak-pihak terkait di setiap lokasi pemindahan peserta Indonesia.

Pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi memastikan untuk mengarahkan para unit Leader (pembina pasukan) Indonesia agar 1.569 peserta Indonesia bisa dipindahkan sesuai jadwal masing-masing.

Berdasar informasi dari humas Kwarnas saat ini, kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat.

Bahkan masih tampil pada pertunjukan kesenian di panggung utama Jambore pada Senin (7/8/2023) malam bersama hanya 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama Jambore.

Setelah dipindahkan, para peserta masih akan mengikuti beberapa acara Jambore dan mendapat konsumsi sebagaimana dijadwalkan.

Penutupan direncanakan tetap dilakukan 11 Agustus 2023 malam hari dengan penampilan konser beberapa grup KPop di Sangam World Cup stadion di Seoul.

Sedangkan pemulangan kontingen Indonesia ke Tanah Air tetap sesuai rencana pada 12,13, dan 14 Agustus 2023 sesuai jadwal penerbangan masing-masing.

“Ya, kami sudah mendengar pengumuman. Karena itu kami harus segera berkemas-kemas sekarang,” ujar Dillia Hispanrla, salah satu peserta Jambore dari Indonesia.

Terpisah, Pendamping Unit 23 Kontingen Indonesia Apni Nirma Sari Ningsih menambahkan saat ini pihaknya sedang melakukan evakuasi peserta Jambore.

“Lumayan menunggu giliran bus selama 5 jam. Kita disuruh standby jam 6 baru diangkut pukul 13,” jelasnya.(Santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *