Sriwijayamedia.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri kembali membuktikan bahwa sel-sel telur terorisme masih berkeliaran. Penggeledahan rumah terduga teroris di wilayah Kelurahan Dupak kecamatan Krembangan, Kota Surabaya pada Selasa (23/3/2023) siang dilakukan tanpa kegaduhan dan heboh pemberitaan.
Terduga teroris berinisial Y (48 tahun) akhirnya ditangkap Tim Densus 88 di Kota Malang, Rabu (24/5/2023).
Ormas lintas agama budaya dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mengapresiasi kinerja Densus 88 yang bekerja secara profesional.
“Surabaya dan Malang masih menjadi kota yang rawan menjadi tempat persembunyian para pelaku terorisme. Sebelumnya di Labuan Bajo terduga teroris diamankan Tim Densus 88 pada 10 Mei 2023. Kelompok Khilafatul Muslimin diduga kuat berada di belakang pelaku. Tidak menutup kemungkinan pelaku yang tertangkap di Malang dan Surabaya Jawa Timur terkait dengan kelompok yang sama. Masyarakat Surabaya seharusnya menyadari kehadiran kelompok Khilafatul Muslimin yang sempat melakukan pawai propaganda dan bendera khilafah di Surabaya adalah bahaya laten yang nyata yang harus disikapi dengan tegas,” kata Ketum PNIB Gus Wal, kepada Sriwijayamedia.com, Minggu (11/6/2023).
Modus pergerakan terorisme yang tersembunyi dan terpencar berhasil terdeteksi oleh tim Densus 88 di bawah komando Irjen Pol Marthinus Hukom. Kerja senyap tim Densus 88 kali ini lebih sistematis.
“Penangkapan terduga teroris di bawah kepemimpinan Irjen Pol Marthinus Hukom lebih mempertimbangkan kondusifitas masyarakat. Bagaimana membuat masyarakat tidak merasa panik, benar-benar merasa terlindungi oleh kehadiran Densus 88. Catatan pentingnya dari PNIB barangkali perlu diwaspadai gerakan acara kelompok khilafah berbaju Agama perlu dibatasi. Karena kami mensinyalir bangkitnya sel tidur teroris berawal dari euforia acara tersebut. Merasa masih punya banyak pendukung yang bebas berpawai. Di Jawa Timur kemungkinan masih banyak bersembunyi para pelaku yang dalam tahun politik ini berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok pengusung Politik Identitas,” bebernya.
Atas penangkapan terduga teroris tersebut oleh Densus 88, Gus Wal mengucapkan rasa terima kasihnya.
“Terima kasih Densus 88, terima kasih BNPT, Polri, TNI dan pihak pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Terima kasih telah menjaga, melindungi dan menyelamatkan warga Malang, Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia dari ancaman terorisme. Usut tuntas jaringan yang berada di belakang mereka. Khilafah, HTI, NII, FPI dan Gema Pembebasan yang mulai bangkit harus dibasmi hingga ke akar-akarnya. Merekalah biang pemecah belah NKRI yang sesungguhnya,” jelas Gus Wal. (santi)