Sriwijayamedia.com – Kegiatan festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping se Sumsel, dipusatkan di Taman Budaya Sriwijaya Sumsel, secara resmi dibuka langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, Minggu (18/6/2023).
Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat bangga karena Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping langsung dihadiri Wakil Bupati Ponorogo.
“Wakil Bupati Ponorogo datang kesini ingin melihat bagaimana terpeliharanya hubungan silaturahmi antara masyarakat Ponorogo dengan warga Sumsel,” kata Deru.
Deru juga sangat bangga karena warga Ponorogo yang ada di Sumsel bisa mempertahankan kebudayaan serta kesenian leluhurnya.
Ini tentu menunjukkan bahwa kebhinekaan itu justru menjadi sebuah kekuatan bagi Provinsi Sumsel.
“Penduduk Sumsel capai 10 juta dengan beragam profesi, termasuk IKM, hingga kesenian. Dari 10 juta, ada sekitar 4 juta merupakan warga Jawa yang menetap di Sumsel,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo Hj Lisdyarita, SH., menambahkan saat ini pihaknya tengah memperjuangkan Reog Ponorogo untuk masuk UNESCO.
“Kami juga memiliki patung Reog Ponorogo yang tingginya melebihi GBK. Kami minta do’anya supaya kesenian Indonesia Reog Ponorogo bisa masuk UNESCO,” paparnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Dr H Aufa Syahrizal melanjutkan sebanyak 25 peserta dari 7 kabupaten ditambah 2 provinsi yakni provinsi Jambi dan Lampung ikut andil meramaikan festival ini.
“Kami harap melalui festival ini dapat mengedukasi generasi muda untuk tetap mencintai budaya yang dimiliki Indonesia,” imbuhnya.
Dia menuturkan Sumsel ini merupakan zero konflik. Sumsel sangat menghargai kebudayaan dan adat istiadat Daru luar Sumsel.
“Saudara kita dari Ponorogo diberikan tempat untuk berekpresi, mengembangkan seni budaya walaupun mereka tidak sedang di Ponorogo. Mereka bisa mempertahankan budaya dari Ponorogo untuk dapat dilaksanakan di Sumsel. Begitupun sebaliknya,” jelasnya.(ton)