Sriwijayamedia.com – Sebanyak 1.235 mahasiswa/i berbagai fakultas menjalani prosesi wisuda ke 166 Universitas Sriwijaya (Unsri), di Auditorium Unsri Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, Rabu (21/6/2023).
Rektor Unsri Prof Dr Ir H Aniss Saggaff, MSCE., IPU., ASEAN.,Eng., menegaskan dari total yang diwisuda sebanyak 1235 alumni, sekitar 753 alumni atau sekitar 61 persen mendapat pujian.
Menurut Aniss, mahasiswa/i yang paling banyak diwisuda berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat capai 87,10 persen, disusul Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 76 persen, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebesar 68,70 persen, Fakultas Pertanian sebesar 58,42 persen, Fakultas Ilmu Komputer 57,95 persen, dan fakultas lainnya.
“Hari ini merupakan hari bersejarah karena yang diwisuda adalah program profesi Insinyur,” terangnya.
Dia melanjutkan seluruh sarjana teknik itu wajib insinyur. Jika bersangkutan tidak insinyur, maka tidak boleh praktik apapun, termasuk untuk menjadi pimpinan proyek, maupun ahli kontruksi.
Dia mengucapkan selamat kepada para orang tua yang telah berhasil menjalankan amanah dari Allah SWT untuk mendidik anaknya menjadi Sarjana, D3, S1, profesi, dan sebagainya.
“Kami ucapkan selamat kepada seluruh alumni yang telah diwisuda hari ini. Ingat jaga dan hormati orang tua yang telah susah payah membesarkan kalian. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua kalian,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Drs H Edward Candra, MH., menambahkan selaras dengan visi Gubernur Sumsel yaitu “Sumsel Maju Untuk Semua” adalah dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), berpendidikan, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, kejujuran, dan integritas.
Selaras dengan visi dan misi tersebut, Unsrisebagai salah satu Perguruan Tinggi (PT) terbaik di Sumsel, telah melaksanakan inti dari Tri Dharma PT yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian, pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
“PT selayaknya melahirkan para pemuda atau orang terpelajar yang memiliki semangat tinggi, pemikiran yang kreatif, mandiri, inovatif, agar dapat membangun bangsa di berbagai sektor sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,” imbuhnya.
Dia menuturkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
“Tanpa proses belajar yang baik, tentunya SDM unggul dan berkualitas akan minim dihasilkan. Orang-orang yang hebat yang mengelola dan memberikan dampak kemajuan bagi Indonesia, tentu saja berawal dari proses belajar yang baik,” jelasnya.(ton)