Sriwijayamedia.com – Untuk menggeliatkan aktivitas pasar dan pasar tertata apik, Dinas Perdagangan (Disdag) OKI didampingi UPTD Pasar melakukan pengerjaan pengukuran, dan pemasangan patok dilokasi pasar atau memulai titik nol pembangunan, di Pasar Kayuagung, Selasa (16/5/2023).
Sembari memulai titik nol, Disdag dan UPTD Pasar mendengarkan aspirasi para pedagang.
Sekretaris Disdag OKI Legianto melalui Kabid Perdagangan Disdag OKI Iqbal didampingi Plt Kepala UPTD Pasar Sopiansyah mengatakan, revitalisasi Pasar Kayuagung sebagai upaya menggiatkan kembali aktifitas pasar dan menata pasar menjadi lebih baik dan nyaman.
Menurut dia, revitalisasi pembangunan Pasar Kayuagung menggunakan anggaran APBD OKI senilai Rp5 miliar yang dikerjakan rekanan selama 4 bulan.
“Revitalisasi Pasar Kayuagung ini demi mengangkat citra dan membuat cantik wajah Pasar Kayuagung yang berimplikasi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.
Bahkan jalan disekitaran Pasar Kayuagung akan diperbaiki dengan nilai pembangunan jalan pasar capai Rp1 miliar.
Iqbal mengaku tiap kebijakan akan menuai pro kontra. Namun perlu diingat bahwa bangunan Pasar Kayuagung ini milik pemerintah.
Jika pemerintah ingin membongkar maupun merehab, mau tak mau pedagang harus mengikuti aturan.
“Ada sebanyak 208 kios dan los lapak yang terdampak revitalisasi Pasar Kayuagung. Jika kios dan los bagus, pedagang juga yang enak berjualan,” terangnya.
Dia melanjutkan pihaknya mencarikan formula agar bagaimana pedagang masih tetap berjualan saat pembangunan Pasar Kayuagung berlangsung.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Kayuagung Yarlis membenarkan pihaknya menerima sejumlah masukan dari para pedagang.
“Pedagang mengeluhkan bagaimana mau berjualan ketika pembangunan berjalan. Pedagang ini pemasukannya harian, jangan sampai mereka tidak berjualan sebagai dampak proyek ini. Pedagang mau direlokasi, asalkan tempatnya strategis, dan tak jauh dari lokasi pasar,” jelasnya.(jay)