Tingkatkan Ability Staf DLH, DLHP Sumsel Adakan Bimtek Penghitungan IKL

Kepala DLHP Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra berfoto bersama, dalam bimtek penghitungan IKL, di Aula Kalpataru dinas setempat, Selasa (30/5/2023)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel melangsungkan bimbingan teknis (bimtek) penghitungan indeks kualitas lahan (IKL) tahun 2023, di Aula Kalpataru dinas setempat, Selasa (30/5/2023).

Kepala DLHP Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, MH., menegaskan indeks kualitas lingkungan Hidup (IKLH) yang digunakan sejak tahun 2009 adalah alat ukur untuk menilai kualitas lingkungan hidup, yang dapat digunakan oleh pemerintah pusat/pemprov/pemerintah kabupaten (pemkab) sebagai rambu-rambu perencanaan pembangunan wilayah, khususnya pengambilan keputusan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Bacaan Lainnya

“IKLH telah mengalami beberapa kali pengembangan. Terakhir adalah tahun 2020 menjadi empat parameter yaitu Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Lahan (IKL) dan Indeks Kualitas Air Laut (IKAL),” ujarnya.

Dia melanjutkan indeks kualitas tutupan lahan yang semula adalah indeks tutupan hutan dikembangkan menjadi indeks kualitas tutupan lahan untuk mengakomodir karakteristik wilayah dengan melakukan penambahan jenis tutupan lahan, berupa belukar dan belukar rawa yang berada di kawasan hutan (RTH) dan kawasan berfungsi lindung, ruang terbuka hijau antara lain hutan kota, taman keanekaragaman hayati, taman kota dan hijauan lainnya yang relevan.

“Penambahan jenis tutupan lahan berupa RTH sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas lingkungan, dan diharapkan menjadi infrastruktur hijau yang mampu mengendalikan pesatnya pembangunan infrastruktur fisik bangunan,” ungkapnya.

Menurut dia, RTH sebagai salah satu parameter IKLH, khususnya kualitas tutupan lahan yang diharapkan dapat mendorong Pemkab atau Pemkot membuat kebijakan dan program penyediaan dan pemanfaatan RTH untuk menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air dan dan menyediakan ruang publik bagi masyarakat.

Sehingga RTH tidak hanya berfungsi secara ekologi dan estetika tetapi juga berfungsi secara sosial dan budaya.

“Nilai IKL Sumsel berada dibawah nasional yang capai 63,5 ditahun 2022. IKL Sumsel cenderung mengalami peningkatan, yang cenderung ada perbaikan kualitas tutupan lahan,” terangnya.

Dia berharap melalui bimtek ini dapat bermanfaat dan selaras antara data dan perhitungan yang ada di kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat serta dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk merencanakan dan mengembangkan strategi pencapaian target IKLH, sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup DLHP Sumsel Wilman menambahkan tujuan bimtek ini adalah untuk memahami tentang tata cara perhitungan IKL, memiliki kemampuan kelanjutan simulasi perhitungan IKL sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan nilai IKL yang akan dicapai pada tahun berikutnya.

“Bimtek ini juga untuk meningkatkan kemampuan staf DLH kabupaten/kota dalam melakukan pengumpulan atau menginventarisasi data yang dengan melakukan hilirisasi ruang tata hijau diwilayah masing-masing,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *