Sriwijayamedia.com – Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Sumsel Babel melangsungkan Pertemuan Ilmiah Respirologi (PIR) VIII mengusung tema “Towards the Better Treatment For Chronic Devastating Lung Diseases”, di Grand Ballroom Whyndam Hotel Palembang, Sabtu (20/5/2023).
Ketua PDPI Cabang Sumsel Babel sekaligus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Muara Enim dr Rahadi Widodo, SpPm, mengatakan PIR VIII yang digelar selama 2 hari dari 19-20 Mei 2023 ini bertujuan meningkatkan ilmu dan keterampilan dokter di Sumsel, baik dokter umum maupun spesialis, terutama di bidang kesehatan paru.
“Hari pertama ada workshop guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis dalam penanganan kegawatdaruratan di bagian paru, diikuti 90 peserta dari 3 sesi. Hari ini dilanjutkan simposium tata laksana penyakit paru diikuti 254 dokter dari berbagai daerah di Sumsel, Bengkulu, Lampung, dan Babel,” ujarnya.
Dia berharap peserta dapat mengenal dan mengaplikasikan teknologi-teknologi baru di bidang kesehatan.
Kendati demikian, masih ada beberapa kekurangan alat untuk pemeriksaan kesehatan paru, yakni Bronkoskopi. Sementara di Sumsel hanya ada di RSUP Dr H Mohammad Hoesin, RSUD Sekayu, dan RSUD Dr H Mohamad Rabain Muara Enim.
Saat ini, dokter spesialis paru di Sumsel ada 13 orang, dan baru ada di 5 kabupaten/kota dari 18 kabupaten/kota di Sumsel.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sumsel Drs H Nelson Firdaus mengatakan pembangunan sumber daya manusia berkualitas merupakan sasaran prioritas dalam rencana pembangunan ditahun 2020-2024.
Pembangunan dibidang kesehatan, termasuk pencegahan penyakit yang menimbulkan biaya tinggi seperti penyakit paru.
“Ini merupakan bagian yang langkah untuk meningkatkan manusia berkualitas. Penyakit paru dan pernapasan adalah masalah kesehatan terbesar di Indonesia,” bebernya.
Kepala Dinkes Sumsel dr H Trisnawarman menambahkan ini adalah kegiatan pertemuan ilmiah respirasi oleh pembentukan pernafasan yang sifatnya tahunan. Pada kegiatan ini yang dititikberatkan adalah untuk menambah wawasan, baik itu workshop ataupun seminar.
“Sejauh ini di Sumsel sangat berperan, terutama pada saat pandemi Covid-19 kemarin dokter paru yang berperan, juga untuk mencegah penyakit TB paru, dan sebagainya,” jelasnya.(ton)