OKI Klaim Perkuat Forum Kemitraan Guna Eliminasi AIDS, TBC dan Malaria 2030

Asisten bidang Administrasi Umum Setda OKI Hj Nursulla, dan Kepala Dinkes OKI H Iwan Setiawan, berfoto bersama usai pertemuan lintas sektor, Kamis (4/5/2023)/sriwijayamedia.com-jay

Sriwijayamedia.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) mengklaim telah melakukan pertemuan lintas sektor guna memperkuat komitmen dalam akselerasi pencegahan maupun penanggulangan penyakit HIV/AIDS, tuberkulosis (TB) dan malaria.

Hal ini dilakukan untuk mendukung tercapainya target eliminasi HIV/AIDS, TB dan malaria pada 2030.  

Bacaan Lainnya

Asisten bidang Administrasi Umum Setda OKI Hj Nursulla, S.Sos., M.Si., menyampaikan untuk mencapai target eliminasi tahun 2030, pihaknya meminta agar seluruh pihak memberi atensi terhadap penyakit tersebut.

“Perlu komitmen bersama dalam mendukung eliminasi HIV/AIDS, TB dan malaria ini,” kata Hj Nursulla, Kamis (4/5/2023).

Nursulla mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan semua pihak.

“Seperti untuk penyakit TB, butuh lingkungan bersih melalui program bedah rumah. Itu bukan kewenangan dinkes, tapi peran OPD terkait dalam rangka menuju eliminasi AIDS, TB dan malaria pada tahun 2030,” tuturnya.

Bagi Nursulla, kunci keberhasilan untuk mewujudkan percepatan eliminasi tersebut yakni dengan terus melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi.

Sementara itu, Kepala Dinkes OKI H Iwan Setiawan, SKM., M.Kes., menambahkan percepatan pencapaian eleminasi itu artinya menurunkan kasus dengan jumlah serendah-rendahnya.

Pihaknya akan mengedepan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi kasus AIDS, TB dan Malaria.

“Kita akan meramu formula pencegahan paling tepat yakni dengan menempatkan petugas perawat di setiap desa untuk melakukan deteksi ini. Ada 7 lokus kecamatan dan Puskesmas Kotaraya sebagai pilot project untuk hal ini,” imbuh Iwan.

Tingginya kasus tersebut menunjukan adanya keseriusan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian. Karena acuan kerjanya dengan menggunakan pola temukan, obati hingga sembuh.

“Pertemuan lintas sektor hari ini bisa semakin memperkuat komitmen dan sinergitas untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hingga tercapai eliminasi di tahun 2030 mendatang,” jelasnya.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *