Sriwijayamedia.com – Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (DPTPH) Sumsel HR Bambang Pramono membuka Musyawarah Nasional (Munas) Forum Pimpinan Ilmu Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FKIP-PTM) dan seminar internasional, di Gedung Faqih Usman UMP, Jum’at (19/5/2023).
Kegiatan ini mengambil tema “Community Empowerment Towards Food Soverelgelntry Through the Implementation of Low External Input Sustainable Agriculture”.
Kepala DPTPH Sumsel HR Bambang Pramono menyebut ada tiga kata kunci variabel yang didengarkan hari ini. Yajni pemberdayaan masyarakat, kedaulatan pangan, dan pertanian berkelanjutan.
“Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan. Itu tercermin dari ketersediaan pangan yang baik. Tidak hanya melalui cukup jumlah, tapi tentunya aman, beragam, merata, terjangkau, dan tentu saja tidak bertentangan dengan agama dan keyakinan kita,” ujarnya.
Menurut dia, strategi yang dibutuhkan dalam menuju ketahanan pangan nasional, salah satunya melalui pemberdayaan ketahanan masyarakat, pengembangan sistem dan usaha bisnis, dan mewujudkan kebersamaan antara masyarakat sebagai pelaku dan pemerintah sebagai fasilitator.
Selanjutnya, menemukan ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga, serta pemantapan, koordinasi, dan sinkronisasi terhadap pihak yang terkait berkaitan langsung dengan perencanaan, kebijakan, pembinaan, dan pemberdayaan guna.
“Ketahanan pangan lebih dititik beratkan pada ketersediaan pangan bagi rakyat sebagai tujuan akhir dari pembangunan pangan. Sedangkan kedaulatan pangan lebih menitikberatkan kemandirian pangan, perlindungan kepada petani dan ekosistem lokal,” ungkapnya.
Dia menambahkan isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah melalui agenda pembangunan nasional pada tahun 2020-2024 dengan prioritas program peningkatan ketersediaan akses dan kualitas konsumsi pangan.
“Ketahanan pangan dimulai dari kemandirian pangan, dan pengendalian pangan dimulai dari wilayah pedesaan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan,” imbuhnya.
Kondisi ini tentu saja berkaitan erat dengan kondisi Sumsel. Diharapkan dengan adanya program Gubernur Sumsel H Herman Deru dua unggulan yakni PPEP dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) ini dapat bersinergi dengan hasil Munas dan Seminar Internasional hari ini.
“Harapannya pasca Seminar Internasional ada rekomendasi yang bisa diberikan kepada Pemprov Sumsel. Insya Allah semakin menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMP Dr Ir Mukhtaruddin Muchsiri, MP., menambahkan pertanian harus bisa memberikan rekomendasi apa tanaman dan produk tanaman yang paling tepat dengan lahan-lahan spesifik yang ada di Sumsel.
“Misal tanah seperti ini cocok ditanam jenis tanaman tahunan, seperti duren, dan sebagainya, atau tanaman holtikultura, sayur-sayuran dan sebagainya,” bebernya.
Untuk itu, mahasiswa akan diajak untuk kembali mencintai pertanian. Bahkan sebagai wujud komitmen pemerintah, Gubernur Sumsel merektur tenaga pendamping dalam upaya meningy ekonomi petani.(ton)